Korban dalam keadaan membusuk dan berbelatung |
tarunaglobalnews.com - PEMATANG SIANTAR||Seorang duda tua, Dongan Hutahayan (74) ditemukan tewas membusuk didalam rumah reotnya. Yakni di simpang Mandaring Jalan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba. Dalam posisi tidur menyamping, tubuh Dongan juga dipenuhi betalung.
Penemuan itu pertama kali diketahui warga setempat, berawal dari cium bau tak sedap. Kemudian mengabarkan kepada Ketua Rt boru Hombing, dan tembus ke Polsek Siantar Martoba yang tak lama langsung terjun ke lokasi, Minggu (28/3) sore sekira jam 15.00 WIB.
Tak hanya Personel Polsek Siantar Martoba, Tim BNPB berpakaian APD lengkap juga turun kelokasi untuk mengevakuasi korban." Selama ini, korban tinggal sendirian dirumah itu, kadang mau anak dari istri keduanya datang sekali-sekali," ujar tetangga korban, Mutiara Indah (43).
Dijelaskan, bahwa dirinya pertama kali yang mencium aroma tak sedap hingga bau busuk dan menyengat tersebut. Lalu meminta bantuan tetangga lainnya untuk mengecek dan ternyata benar, tubuh korban sudah membusuk diatas kamar tidur serta lalat hijau terus berkerumun.
"Padahal empat hari yang lalu dia minta buatkan teh manis samaku loh. Adalah anak dari istri keduanya si Betta aering kemari melihat. Tapi sekarang sudah nggak pernah kemari lagi, eh tau-tau dia sudah meninggal. Sudah lima belas tahun tinggal disini," papar Mutiara Indah.
Sementara, dari pengakuan tetangga lainnya, korban dua minggu lalu baru pulang dari rumah sakit di salah satu kota Siantar. Tak lain menjalani perawatan karena menderita sakit gula. Korban dibawa kerumah sakit oleh pihak keluarga istri pertama yang tinggal di Jalan Medan.
"Jadi, istri si Dongan ini dulu kan ada dua, semua sudah diceraikan. Cuman si Betta anak dari istri keduanya lah yang sering nemui kemari, inipun sudah nggak pernah lagi. Tapi kalau keluarga dan anak dari istri pertama yang di Jalan Medan Simpang Kerang itu tak pernah," ujar boru Silalahi.
Lebih lanjut dikatakan, semasa hidup keseharian korban bekerja sebagai pencari botot. Namun sejak jatuh sakit, korban hanya bsia tidur-tiduran saja dirumah reot miliknya. Sedangkan untuk makan, sesekali korban mengharapkan belas kasih dari para tetangganya.
"Belakangan ini sakitnya parah, jalan saja sampai ngesot mau minta makan dan teh manis sama kami. Jaranglah lihat-lihat dia, orang kadang anakknya si Betta itu mau kesitu. Terakhir dia minta makan lima hari yang lalu dan sampai sekarang nggak kemari lagi, tapi taunya meninggal," tuturnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Siantar Martoba Aiptu Tumpak Simarmata yang dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan keluarga korban yang berada di Jalan Medan Simpang Kerang. Selanjutnta meminta jasad korban tidak dilakukan otopsi.
"Kita kan sudah kesana tadi, jadi mereka minta jasad langsung di evakuasi. Jadi tidak dilakukan otopsi, dan rencananya besok korban akan dikebumikan. Kalau dari tanda-tanda kekerasan tidak ada, matinya kemungkinan baru empat harilah," ujarnya singkat dilokasi.
Sampai berita ini dikirim kemeja redaksi, pihak BNPB masih menyemprotkan cairan desinvektan di areah rumah korban. Selanjutnya membersihkan belatung yang masih menempel. Lalu akan mengevakuasi jasad korban untuk dimasukkan ke dalam kantung mayat. (Red/Pran)
0 Komentar