Gambar : Kadis Pendidikan Sumut Didampingi Kacabdis, dan Kepala SMAN 2 Kisaran. |
Tarunaglobalnews.com
ASAHAN - Proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut) sampai saat ini masih ditunda hingga bulan Agustus 2021 mendatang, ini dikarenakan belum adanya instruksi dari Gubernur. Demikian dikatakan Kepala Dinas Propinsi Sumatera Utara Prof, Drs Syaifuddin MA, PHD.
Kadisdik Sumatera Utara Prof Drs Syaifuddin MA, PHD didampingi Kacabdis Pendidikan Asahan Batu Bara Kurnia Utama ST, dalam keterangannya kepada awak media ini menjelaskan, langkah tersebut diambil setelah adanya kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota se-Sumut.
Seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumut telah sepakat menunda pelaksanaan PTM terbatas tersebut, Sabtu (31/07/ 2021) usai menggelar rapat koordinasi di aula SMAN 2 Kisaran.
Lebih lanjut Prof Syaifuddin memaparkan, pembelajaran tatap muka terbatas masih ditunda dari jadwal yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Selain itu belum adanya Instruksi dari Gubernur Sumatera Utara.
Adapun alasan penundaan tersebut bukan berarti sistem pembelajaran berhenti. Sistem belajar tatap muka saja yang ditunda. Sistem pembelajaranya tetap akan menerapkan sistem daring dan during. Hal tersebut diterapkan sembari melihat perkembangan keadaan kesehatan dan perkembangan Covid 19 di wilayah-wilayah yang ada di Sumut," terangnya.
Kemudian sambil menunggu keadaan membaik, Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara tetap akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Sumut untuk memenuhi persentase vaksinasi pada seluruh tenaga pendidik.
Kita semua sama sama tau bahwa Pendidikan itu tidak bisa berjalan sendiri, kita harapkan Dinas Kesehatan bisa sejalan, begitu juga Satgas Covid-19 yang ada di Sumut, harus terus melakukan pengawasan, mengawal vaksinasi terus bisa berjalan dan jangan sampai memunculkan klaster-klaster baru," ungkapnya.
Prof Syaifuddin juga menegaskan, pembukaan sekolah tatap muka hanya bisa dilakukan apabila seluruh penunjang protokol kesehatan terpenuhi, serta angka kasus Covid-19 di Sumut terus menunjukkan penurunan.
Selain itu, ada juga beberapa tahapan yang akan dilakukan, seperti diawali dengan simulasi. Setelah tidak ditemukan adanya kendala, baru bisa dilakukan tatap muka, itupun tidak sepenuhnya, mungkin seminggu 2 atau 3 kali, " ucapnya.
Untuk pelaksanaan Vaksinasi, saat ini sudah mencapai 70 persen tenaga pengajar, baik ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Asahan sudah divaksin, selebihnya belum dan terus akan menyusul.
Memang masih ada beberapa tenaga pendidik yang belum di vaksin, hal ini dikarenakan tidak memenuhi syarat, seperti ada oknum tenaga pendidik yang memiliki riwayat penyakit tertentu, atau ketika hendak divaksin sedang sakit," terang Prof Drs Syaifuddin MA, PHD sekaligus menutup keterangannya. (JH)
0 Komentar