LABURA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Aminurrasyid Aruan dibunuh di rumahnya di Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura, Selasa (27/7/2021) petang.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan korban dibacok saat tengah duduk-duduk di depan rumahnya. “Benar, kejadiannya jam 5 sore tadi. Korban tewas dibacok,” kata Deni kepada wartawan.
Deni menyebutkan kejadian bermula saat korban duduk di depan rumahnya. Kemudian seorang pria datang membawa parang dan tiba-tiba membacok korban. Namun Deni belum bisa merinci kasus itu. “Tiba-tiba pelaku mendatangi korban. Kasusnya masih dalam pengembangan,” ujarnya.
Menurut Deni, polisi telah menangkap pelaku tak jauh dari rumah korban. Saat ini polisi tengah memboyong pelaku. “Pelaku baru saja kita amankan. Saat ini dalam perjalanan ke Polres,” jelasnya.
Dalam kasus ini, tambahnya, polisi masih melakukan pendalaman. Polisi sudah tengah memintai keterangan sejumlah saksi. “Motif masih didalami. Kita masih dalami keterangan saksi saksi. Yang jelas saksi sudah diperiksa, sudah kita interogasi. Pelaku akan dimintai keterangannya. Ini masih perjalanan menuju Polres,” paparnya.
Dari informasi yang diperoleh bahwa, Ketua MUI Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara tewas dengan posisi telungkup dan bersimbah darah. Kondisinya mengenaskan. Kepala dibacok, tangannya terpotong. ”Astaghfirullah, ini Pak Aminnuarsyid,” teriak warga di lokasi kejadian pembacokan.
Seorang tokoh pemuda Labura, Hervin Ruida Hasi mengatakan, peristiwa penyerangan terhadap Ketua MUI Labura terjadi Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan tepatnya Panjang Bidang. Kini, jenazah sudah di Rumah Sakit Umum Aek Kanopan.
“Diduga motifnya karena sakit hati ditegur mencuri sawit. Dan kejadian saat pulang dari ladang, diikuti pelaku dan dihantam membabi buta. Saat ini, pelaku sudah ditangkap,” ujarnya.
Pernyataan senada disampaikan Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus. Ia menyesalkan penganiayaan dan pembacokan ustadz Aminurrasyid yang dilakukan seorang pemuda.
“Saya mengutuk keras pelaku yang tidak berperikemanusiaan ini. Atas kejadian tersebut saya meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku,” ujarnya.
Ia bersama jajaran Pemkab Labura tiba di RSU Aek Kenopan untuk memastikan pelayanan dan pengurusan jenazah almarhum.
“Sebagai seorang ulama, korban ustadz Aminurrasyid saya kenal sebagai sosok yang ramah dan baik serta tidak banyak bicara,” katanya.
Dengan rasa haru, Bupati Labura menyampaikan bahwa pihak Pemkab Labura merasa kehilangan sosok guru, panutan dan pemuka agama yang santun dan ramah. Meski begitu, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk tenang dan jangan terpancing emosi.
“Bantu polisi untuk menangkap pelaku pembunuhan itu,” ungkapnya. (Ril-Red)
Wartawan : Sumantri, SH. MH
0 Komentar