Tarunaglobalnews.com
BATU BARA - Warga Pagurawan yang bernama Herman (32) yang beralamat di Dusun Benteng Kelurahan Pangkalan Dodek Kecamatan Sei Saku Kabupaten Batu Bara Menjadi korban penganiayaan di pantai Cermin yang bersama oleh temannya Dimas Pratama (21) Dusun Benteng Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai dan Abdul Rahim Harahap (27) pada Selasa (03/08/2021).
Bermula saat korban Herman (32) Tekong Melakukan penangkapan ikan di kawasan Sergei menggunakan sampan mesin saat tengah melakukan penarikan Pukat Tarik, tanpa disadari para nelayan sergei tersebut sudah melakukan jebakan tebar tali agar kipas sampan tersebut tersangkut, sehingga sampan yang di bawak Herman mati mesinnya.
Selanjutnya, puluhan sampan nelayan Sergai menyerbu sampan Herman tadi dengan membabi buta melempari dengan batu botol dan kayu, mereka menghampiri dan langsung menganiaya Herman dan rekannya," ujarnya.
Kaki saya dicucuk samurai (pedang) udah itu kepalaku dipukul kayu dan botol, Kami uda pasrah macam bukan manusia kami dibuat” lanjut Herman.
Dikatakan herman teman saya juga Dimas yang mengalami luka robek di bagian kepala akibat lemparan batu dan botol, tangan dipukuli hingga luka robek. Tak cukup disitu, mereka pun naik ke atas sampan menyiramkan bengsin ke badan sampan dan ke badan kami, lalu mereka suruh kami untuk melompat ke dalam air.
Mengetahui kondisi mereka bertiga sudah lemah, para pelaku menyeretnya ke tepi pantai hingga akhirnya para pengunjung pantai yang tak tega menolong mereka.
Sampai hari ini kami tidak tau kondisi sampan kami bagaimana keadaannya. Dan kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Sergei, untuk segera di tindak lanjuti, tutupnya.
Saat di konfirmasi oleh awak media ini pada Rabu siang (04/08/2021) Sekira Pukul 14:30 WIB. kepada Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batu Bara Bapak H. Safri habni saat mendampingi korban Hermana (32) di rumah nya mengatakan, kejadian ini tidak bisa ditolerir lagi, karena mereka sudah brutal, sampai ingin menghabisi nyawa orang lain, ujar H. Safri Habni.
Kami meminta Kepolisian Polres Serdang Bedagai agar mengusut tuntas kasus penganiayaan berat yang dilakukan terhadan Herman dan rekan" nya yang lagi mencari ikan dilaut Pantai cermin, agar tidak terulang lagi antara nelayan.
Dikatakan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batu Bara H. Safri Habni Apapun masalahnya terlepas salah dan benar, yang namanya main hakim sendiri memakai hukum rimba, ini tidak dibenarkan dimata hukum, tegas Ketua DPC HNSI safri Habnih.
Herman (32) korban pengeroyokan dengan luka tusukan di kaki nya, Herman yang sehari harinya juga memiliki kewajiban yang sama menafkahi keluarganya saat ini telah kehilangan kesempatan untuk dapat berjalan normal seperti manusia pada umumnya karena telah dibegal dengan sadis oleh para pengecut yang mengeroyoknya di Pantai Cermin. (HP)
0 Komentar