MEDAN - Kepolisian akhirnya mengungkap para pelaku perampokan toko mas dengan menembak mati Hendrik Tampubolon (28) otak pelaku perampokan 6,8 kilo mas senilai Rp.6,5 miliar, saat pres release di lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Rabu (15/09/2021) sekitar pukul 17:00 WIB.
Ada lima tersangka pencurian dengan kekerasan perampokan di Pajak Simpang Limun, kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin dan Wali Kota Medan Bobby Nasution,
Keberhasilan pengungkapan ini tim gabungan Polda Sumut, dan Polrestabes Medan ada lima tersangka. Yang pertama bernama Hendrik Tampubolon, yang penyidikan dan pemeriksaan kita adalah otak pelaku kejadian tindak pidana ini.
Sedangkan empat tersangka lainnya, masing-masing, Paul Sitorus (22), Farel (21), Prayogi alias Bejo (22) dan Dian (23).
HT atau Hendrik, melakukan tindak pidana di empat provinsi baik di Sumatera Utara maupun di Riau yang melakukan tindak pidana dengan vonis pencurian kekerasan.
Lalu yang kedua tersangka Paul Sitorus, orang yang bersama sama dengan Hendrik melakukan tindak pidana pencurian kekerasan bersama dengan Farel, Prayogi alias Bejo dan tersangka Dian.
Tiga dari pelaku, adalah orang yang dipertemukan berdasarkan berkat bantuan tersangka D alias Dian, yang mengalami luka tembak di kaki.
"Ide itu melakukan perampokan dari tersangka HT, di mana HT mempunyai senjata api dan pistol rakitan," ungkap Panca Putra.
Ada juga sebuah senjata pistol rakitan yang diamankan. Kemudian ide itu lalu mencari orang yang mau melakukan pencurian dengan kekerasan yang mana Hendrik meminta bantuan kepada saudara Dian untuk merekrut orang.
Dari hasil penangkapan tadi, kita membuktikan kronologisnya.
Lalu, setelah pertemuan ketiga pelaku yang saat ini di belakang kita lalu dipertemukan ketiga oleh Dian kepada Hendrik.
Dalam sasarannya, para pelaku mencari lokasi di Pasar Simpang Limun. Sehari sebelum melakukan perampokan, para tersangka lebih dulu mengamati sasaran dengan cara observasi ke toko mas tepatnya Rabu (25/08/2021) sekitar pukul 13:00 WIB.
Dari hasil observasi, ketiga kembali melaporkan kepada Hendrik. Dan besoknya Kamis (26/08/2021) direncanakan, terang Kapolda.
Dari fakta yang kita temukan, aksi mereka terencana dengan baik, mulai observasi, persiapan yang matang untuk tidak meninggalkan sidik jari di TKP.
Seluruh pelaku melapisi tangannya dengan hansyaplas agar tujuannya supaya jejaknya tidak terlihat oleh polisi.
Juga dua kendaraan yang digunakan adalah kendaraan hasil pencurian dengan kekerasan yang terjadi di dua TKP Rokan Hulu Riau beberapa waktu lalu dibawa ke Medan dan itu digunakan dan satu lagi sepeda motor hasil pencurian dengan kekerasan di Kota Medan pada tanggal 20 Agustus di Percut Sei Tuan. (Ril-Red)
0 Komentar