Kantor SAR Mataram menghentikan pencarian terhadap tiga orang anak buah kapal (ABK) KM. Cahaya Ilahi bermuatan kelapa yang tenggelam di utara Pulau Sangiang dengan hasil nihil, Rabu (29/12/2021).
MATARAM - Nanang Sigit PH, Kepala Kantor SAR Mataram mengatakan dihentikannya pencarian berdasarkan SOP (standar operasi prosedur) dan hasil evaluasi bersama dengan unsur yang terlibat.
“kami sepakat untuk menghentikan pencarian yang sudah berlangsung selama sepekan,” kata Nanang.
Selain dari pos SAR Bima, dalam pencarian juga melibatkan Kantor SAR Maumere dan Makassar, TNI, Polri, FTSB-TSBK Kota Bima, potensi SAR Bima, nelayan, warga setempat, dan lainnya. Dari pesisir pantai hingga perairan utara Sangiang dan Kolo., Bima merupakan area yang telah dilakukan pencarian.
Disamping itu, dengan dilakukannya pemapelan atau penyebaran informasi ke kapal-kapal dan nelayan yang melintas, Nanang berharap bisa menemukan tanda-tanda keberadaan korban dikemudian hari.
“jika kembali ditemukan tanda-tanda, operasi SAR (pencarian dan pertolongan) bisa dibuka kembali,” tambahnya.
Sebelumnya, Mansyur (45) dari Dusun Guda Desa Darussalam, korban selamat menuturkan, kapal yang dinakhkodainya bertolak dari Sabaru, Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Darussalam, Bima bersama tiga orang ABK pada Senin (20/12/2021) malam. Selasa pagi, kapalnya diterjang badai dan tenggelam sekitar 38 Nm utara Pulau Sangiang. Mereka menyelamatkan diri menggunakan sampan kecil (sekoci) dan rakit dari jerigen sebelum akhirnya terpisah.
Ketiga korban yang masih belum ditemukan atas nama Amin dari Dusun Daru Desa Darussalam. Sementara dua ABK lainnya atas nama Ju dan Bolo yang merupakan pasangan suami istri asal Sabaru.
#Hadiman Pangestu
0 Komentar