Ibu Juniarsih penderita tumor di mata |
TANJUNG MORAWA — Sedih bercampur pilu, melihat keadaan seorang ibu usia 60 tahun berharap Penyakit Tumor Dimatanya bisa sembuh hanya dengan obat 5 ribu satu papan yang dibelinya di Apotik terdekat setiap lima hari sekali.
Pilu rasa dihati melihat suatu penyakit yang begitu besar mampukah disembuhkan oleh obat satu papan seharga 5 Ribu Rupiah yang berisi 10 butir per papannya, hanya karena ketidak mampuan dan ekonomi yang tidak memadai,bagaimanakah perhatian pemerintah setelah melihat berita ini
Juniarseh namanya, warga Desa Bangun Sari Baru tepatnya Lorong Turang Gang Pelamboyan V Dusun IV, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang , Sumatera Utara.
Penyakit Tumor yang dideritanya menurut Diaknosa sementara, dari salah satu Klinik Dilubuk Pakam berjenis penyakit Basal Cell Carcinoma Of Lip, Penyakit ini sudah dirasakan buk Juniarseh selama 5 tahun dan 2 tahun terakhir ini semakin parah dan semakin menghawatirkan.
Dengan Tonjolan Dimata sebesar telur angsa berdarah dan bernanah buk juniarseh menahan denyut yang tidak dapat terbayangkan,dengan sambil menangis buk juniarsih menerangkan pada Awak Media bahwa yang menetes dari matanya bukanlah air mata, melainkan darah dan nanah, Senin, 27/12/'21.
"Beginilah nak, inipun sudah Alhamdulillah, obat yang 5 ribu satu papan dengan isi 10 butir inilah yang mengurangi denyut Dimata ibu, inipun sudah bersyukur ibu bisa beli obat nak, semoga bisa sembuh,suami ibu hanya penarik becak, usianya juga dah Tua, kadang narik ya kadang tidak."ungkap buk juniarsih sambil menangis dan menghapus air matanya yang menetes dimukenah nya.
Tampak dari perhatian Awak Media yang dihapus ibuk Juniarsih di mukenahnya bukanlah air mata,melainkan darah dan nanah, saat di konfirmasi oleh awak media apa harapan ibu Juniarseh kepada para pemerintah dan pejabat yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa ini.
Lanjut Buk Juniarseh" Semogalah ada Pemerintah yang mau berbaik hati kepada kami,ibu pingin sembuh,ibu juga pingin bisa membantu suami ibu mencari nafkah,ujarnya sambil menangis.
Terpisah Sutio(65),Suami dari buk Juniarsih" Saya penarik Becak mas, kadang saya narik kadang tidak, mata saya juga udah kurang awas/ sudah rabun, memang kami punya BPJS tapi kami sudah coba bawa kerumah sakit, namun yang namanya kami orang biasa selalu tidak jadi dioprasi istri saya, sudah 2 kali dari beberapa bulan ini kami bawa ke rumah sakit,selalu disuruh pulang,katanya Tensi istri saya selalu tinggi,padahal sebelum dibawa kami coba cek dulu tensi nya disini selalu normal sekitar 130 tensinya,
Lanjutnya" Mohonlah kami semoga ada Pemerintah yang mau membantu dan mendampingi kami untuk melancarkan Operasi istri saya ini menggunakan BPJS, kami berharap pada Pemerintah setempat, terutama Kepala Desa Bangun Sari Baru ini yang sama sekali belum pernah datang menjenguk istri saya ini disaat sakit,padahal kami juga warganya, pungkas pak Sutio, mengakhiri. (EWI)
0 Komentar