BATU BARA — Legino (50) warga Dusun IV Pantai Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara tewas meregang nyawa usai ditikam besannya dengan pisau belati, Senin (31/1/22) sekira pukul 12.00 WIB.
Korban yang tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit di Tebing Tinggi, sebelumnya mengamuk di rumah besannya, karena sepeda motornya digadaikan menantunya yang kalah judi.
Peristiwa di siang bolong tersebut mengagetkan keluarga dan warga yang langsung berhamburan ke lokasi penikaman.
Keluarga dibantu warga langsung melarikan korban yang sekarat ke klinik Harun di Sei Suka. Tak lama berselang korban dilarikan ke rumah sakit Tebing Tinggi. Namun dalam perjalanan, korban yang telah mengeluarkan banyak darah tersebut menghembuskan nyawa terakhirnya.
Usai penikaman yang menggemparkan warga setempat, MY (83) dan Ismail (32) sang menantu korban, dijemput Unit Reskrim Polsek Indrapura tanpa perlawanan.
“Aku tak akan lari, aku yang berbuat aku mesti tanggung jawab,” ujar pria yang masih terlihat gagah ini.
Kepada wartawan di Mapolsek Indrapura Polres Batu Bara, tersangka pelaku penikaman MY dan anaknya Ismail beserta Ibrahim (46) mengisahkan peristiwa penikaman yang merubah situasi keluarga mereka.
Menurut Ismail, peristiwa ini bermula ketika dua hari yang lalu saat dirinya menggadaikan sepeda motor Honda Supra Fit lama milik mertuanya Legino setelah kalah berjudi sebanyak Rp 1,6 juta.
“Aku sudah janji empat hari lagi ku tebus, tapi entah mengapa tadi siang sekitar pukul 11.30 dia datang marah marah, minta keretanya dipulangkan, sampai mataku di tunjangnya, bahkan omakku diancamnya pakai parang yang terselip didinding rumah kami,” ujar Ismail.
Ismail yang menikahi anak Legino beberapa tahun yang lalu masih tinggal dirumah orang tuanya MY, mengadukan peristiwa ini ke abangnya Ibrahim.
Korban yang sudah pulang kerumah, ditemui Ibrahim dan mengajaknya kembali kerumah MY untuk mendamaikan masalah ini. Disaat itu orang kampung sudah banyak berkerumun melihat keributan ini.
“Tiba tiba tidak tau cemana, ayah terlihat memukul mertuanya, ternyata digenggamannya sudah ada belati, dan langsung menusuk perut kanannya, dia langsung jatuh,” tutur Ibrahim.
Ibrahim mengaku tak sempat melihat korban, tapi diketahui korban sempat dilarikan ke klinik Harun. Tak sanggup di klinik itu dilarikan lagi ke Tebing Tinggi, namun korban menghembuskan nafas terakhirnya diperjalanan.
MY kepada wartawan mengaku tak sadar saat melakukan penikaman itu. “Entah camano kalilah, aku tak sadar mengambil pisau tu, tensiku sedang tinggi sampai 220. Yo sudahlah, sudah terjadi, tangan mencincang bahu memikul, ” ujar MY pasrah.
Menurut Ibrahim, ayahnya adalah orang yang bersahaja dan tidak pernah berbuat masalah. “Aku tak tau dia mau menikam, kalau tau pastilah kami cegah, karena kami banyak disitu,” kata Ibrahim. (HP)
0 Komentar