Sukabumi - Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan masyarakat untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (ATR/BPN RI).
Adalah Aliansi Wartawati Indonesia (AWI) salah satu yang juga turut menyuarakan dukungan itu, bahkan secara lugas meminta presiden Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinet terutama pada posisi jabatan Menteri ATR/BPN RI.
Menurut Ketua Umum AWI, Andi Mulyati Pananrangi., SE., mengatakan bahwa Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro ini cukup berkompeten jika diangkat oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri ATR/BPN RI.
Selain itu, sosok Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro juga dinilai sangat dekat dengan masyarakat dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat kecil terutama soal hak atas tanah.
"Atas nama pribadi dan lembaga, saya mendukung dan sangat setuju jika beliau menjadi Menteri ATR/BPN," kata Andi kepada Kepada awak media, Jum'at 18 Maret 2022.
"Beliau sangat dekat dengan masyarakat dan paham betul dengan kondisi pertanahan di Republik ini, sehingga beliau kerap ikut turun membantu masyarakat terutama dalam hal memperjuangkan keadilan sekaligus dalam upaya penegakan hukum," sambungnya.
Lebih jauh Andi mengungkapkan, ada banyak persoalan yang perlu dibenahi, terutama soal kondisi pertanahan di Indonesia yang saat ini semakin mengkhawatirkan.
Maraknya oknum mafia tanah yang kerap bermain dan merugikan masyarakat kecil harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, harapannya agar tidak ada lagi cerita masyarakat yang kehilangan hak atas tanahnya karena dirampas secara sewenang-wenang.
"Saya yakin jika beliau mendapat kesempatan itu akan mampu mengatasi permasalah terkait oknum mafia tanah ini, dan juga akan membawa perubahan positif bagi lembaga Kementerian ATR/BPN RI," pungkas Andi.
Sekadar diketahui, Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perjuangan Rakyat Nusantara (DPP PERNUSA) ini merupakan relawan militan Presiden Jokowi sejak masih Walikota di Solo, hingga saat ini namanya cukup diperhitungkan dikancah politik nasional. ***
0 Komentar