NASRIN PEMUDA ASAL PROPINSI SUMATERA UTARA SIAP BERGABUNG DI KOMUNITAS MATA SOSIAL INDONESIA

Baca Juga

Gambar : Muhammad Nasrin Syahputra

TARUNAGLOBALNEWS.COM

SUMUT — Muhammad Nasrin Syahputra yang lebih akrab disapa Nasrin, salah seorang penggiat sosial dan juga Pimpinan Redaksi Media Online Tarunaglobalnews.com menyatakan sikap siap bergabung dengan Komunitas Mata Sosial Indonesia.

Pria kelahiran 20 Maret 1984 juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun ini sangat mengapresiasi kegiatan kegiatan yang telah dilakukan Komunitas Mata Sosial Indonesia yang dipelopori pria asal Sukabumi Jawa Barat yang akrab disapa Ruslan Raya.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun M. Nasrin Syahputra bersama Sekretaris Ade Setiawan

Menurut Nasrin, Peduli dan berbagi tidak mesti dengan harta atau materi saja. Tetapi kita bisa peduli dan berbagi untuk manfaat orang banyak baik itu materi/harta dan juga ide atau gagasan serta pemikiran untuk terus menumbuh kembangkan kebaikan dan manfaat buat sesama dalam kebaikan dan tidak memandang ras, suku, agama, golongan. 

"Untuk itu, Saya Muhammad Nasrin Syahputra dengan ini menyatakan sikap, siap bergabung dengan Komunitas Mata Sosial Indonesia, dan akan terus melakukan yang terbaik terkhusus di Provinsi Sumatera Utara."tegas Nasrin, di kediamannya Nagori Bandar Tinggi, Senin (21/2/2022).

Ditempat terpisah, Ruslan Raya Pendiri Komunitas Mata Sosial Indonesia saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan.

"Mata Sosial ya mata hati kita semua, Simple aja banyakin kebaikan hindari gibah, hasut, fitnah dan dengki. Jangan menganggap siapapun rendah, niatkan segala sesuatunya karena Allah, jadikan setiap perbedaan adalah keindahan dan anugrah dari Yang Maha Kuasa, begitupun persamaan jadikan anugrah dan keindahan, karena sesungguhnya kenahagian hidup dan kesuksesan hidup ketika kita mampu bersyukur tanpa syarat," bebernya. 

Ruslan mengatakan siapapun bebas masuk di komunitas mata sosial, pesan saya sederhana aja nitip jompo dan kaum duafa serta yatim piatu di daerahnya masing-masing.

"Mereka adalah tanggung jawan kita," pungkasnya. (Pran)