Semarang — Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Senin (11/04).
“Saat mudik lebaran, Basarnas secara rutin siap siagakan anggotanya dititik titik rawan (25 April – 11 Mei). Khusus mudik lebaran tahun ini menjadi spesial, dikarenakan sudah 2 tahun pemerintah pusat melarang kegiatan mudik dikarenakan pandemi covid-19,” terang Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, saat konferensi pers.
Menurut Henri, dari hasil analisis statistik kecelakaan, kondisi rawan bencana mudik biasanya terjadi pada H +2. Dikarenakan masyarakat pada H +2, masyarakat berpergian rekreasi yang biasanya di pantai, dimana rawan kecelakaan terseret ombak, tenggelam.
Untuk mengantisipasinya, Kabarsanas memerintahkan seluruh jajarannya, agar disemua tempat rekreasi menyiapkan peralatan-peralatan dan kesiapan tim basarnas dan potensi SAR terlibat di dalamnya.
“Untuk kejadian tenggelam di perairan yang dalam, Basarnas mempunyai alat baru untuk pencarian/pendeteksian sonar bawah air. Hal tersebut sesuai dengan arahan bapak Presiden agar Basarnas melek teknologi, menggunakan teknologi yang baru,” ujar Henri.
Menurut Henri, personil Basarnas sekarang ada 4.000an dengan tambahan potensi SAR, salah satunya MTA yang mempunyai personil 900an. Saat lebaran mereka tidak cuti dan siap siaga 24jam.
“Himbauan saya untuk masyarakat, untuk waspada dan hati-hati dalam menjalankan mudik lebaran. Selain itu yang perlu saya ingatkan apabila dalam kondisi bahaya untuk contact SAR di nomer 115 dan akan diterima oleh kantor pemandu Basarnas kemudian diteruskan kepada anggota-anggota didaerah agar memberikan pertolongan segera,” pungkas. (Hadiman Pangestu)
0 Komentar