Maluku Utara — Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam hal ini Kepala Kansar Ternate menghentikan operasi pencarian korban atau operasi SAR KM. Cahaya Arafat pada hari Minggu tanggal 24 Juli 2022 pada pukul 12.45 WIT, yang disampaikan pada saat pelaksanakan apel dan evaluasi hasil SAR KMP. Cahaya Arafat di sekitar Dermaga Desa Tokaka Halmahera Selatan Maluku utara. Minggu (24/07/22).
Turut hadir dalam apel tersebut yaitu Sekda Halmahera Selatan,Asintel Guspurla Koarmada III, Komandan Kapal Angkatan Laut Tidore, Komandan kapal Bakamla KN,Gajah Laut, unsur Polri, unsur TNI AD, BPBD Halmahera Selatan dan keluarga korban serta masyarakat setempat.
Dikatakan Kepala Kansar Ternate bahwa operasi pencarian korban KMP Cahaya Arafat dihentikan setelah pihaknya melakukan evaluasi bersama dengan seluruh elemen SAR yang terlibat dalam operasi, serta pihak keluarga korban yang belum ditemukan.Adapun hasil operasi pencarian korban tenggelam adalah 10 (Sepuluh) orang ditemukan dan dinyatakan Meninggal Dunia serta 1 (Satu) orang dinyatakan hilang, dari total keseluruhan korban sebanyak 77 (Tujuh puluh tujuh) orang dan 66 (Enam puluh enam) orang selamat.
Selanjutnya Kepala Kansar Ternate, menyampaikan bahwa seluruh unsur yang terlibat, dikembalikan ke kesatuan masing-masing dengan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan kontribusi yang telah diberikan.
Sementara itu,setelah dinyatakan selesai pelaksanaan SAR, unsur Kapal Perang Koarmada III, segera ditarik untuk meneruskan operasi laut selanjutnya, adapun unsur Koarmada III yang terlibat dalam Operasi SAR tersebut adalah Kapal Markas Guspurla Koarmada III/ KRI Teluk Wondama-527, KRI Layaran-854, KRI Tatihu-853, dan Kapal Angkatan Laut/ KAL Tidore III-14-11 dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Ternate, dimana unsur Koarmada III tersebut sebelumnya tergabung Tim SAR Laut Gabungan dengan beberapa Instansi.
Untuk diketahui KMP Cahaya Arafat tenggelam pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022, disebabkan oleh gelombang laut yang sangat tinggi dan angin kencang pada saat keluar dari Desa Samo menuju ke Gane Barat yang mengakibatkan air masuk melalui lambung kapal bagian depan sehingga pompa air yang berada di kapal tidak mampu untuk mengeluarkan air yang masuk sehingga mengakibatkan kapal perlahan-lahan tenggelam di Perairan sekitar Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara.
(Tim/Red/Dispen Koarmada III)
0 Komentar