Kantor Pangulu Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang |
Simalungun — Kelakuan Pangulu Nagori Sidodadi Aek Gerger sangat tidak terpuji, terkesan berprilaku sombong dan arogan. Seperti layaknya orang yang sedang haus dengan kekuasaan atau jabatan sehingga tidak mencerminkan sosok pemimpin yang arip dan bijak sana. Hal tersebut dapat terlihat dari bahasa dan gaya premanismenya yang ditonjolkan didepan masyarakatnya.
Tidak ada mendung atau hujan namun petir langsung menyambar, hal tersebut yang dialami dua oknum wartawan media online J dan S. Kronologis kejadian Jum'at 30 September 2022 pukul 11,00 Wib. Saat itu keduanya lagi berkunjung di Nagori Sidodadi Aek Gerger, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun. Kedua wartawan tersebut sedang duduk disalah satu kedai kopi yang berdekatan dengan kantor Pangulu dan berbincang bincang dengan warga setempat.
Saat hendak beranjak pulang tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengaku bahwa dia adalah seorang Pangulu setempat. Kemudian dia langsung bertanya kepada keduanya, kalian siapa, darimana dan ada keperluan apa ke Nagoriku? Lantas keduanya menjawab kami hanya main main kemari, kemudian oknum Pangulu tersebut menanyakan identitas keduanya. karena wartawan tersebut tidak merasa ada keperluan dengan Pangulu atau melakukan konfirmasi maka keduanya tidak menunjukan identitasnya.
Lantas Pangulu tersebut mengusir keduanya dengan nada lantang, kalau kalian gak mau nunjukan identitas kalian maka sekarang juga kalian pulang. Karena setiap orang yang datang di Nagori kami harus wajib melapor katanya. Saya Pangulu berhak tau siapa yang masuk ke Nagori kami katanya. Untuk menghidari kegaduhan, akhirnya kedua wartawan tersebut meninggalkan Pangulu.
Saat beranjak pulang, kemudian Pangulu tersebut berkata kembali kalian saja bukan warga yang baik, karena kereta kalian saja mati pajaknya. Kemudia dijawab keduanya hendaknya kalau tentang pajak kendaraan tanya saja ke Samsat. Ini platnya yang belum diganti namun pajak kenderaan tetap dibayar, ujar keduanya.
Sepertinya Erwan yang selaku Pangulu tidak paham dengan pungsi dan jabatan yang diembannya. Padahal Pangulu itu lebih sopan dan bijak terhadap tamu yang datang. Bukan mala sebaliknya berprilaku arogan seolah olah dialah orang yang harus ditakutin oleh semua orang atau masyarakatnya. (Tim/Markibong)
0 Komentar