Singkawang — Terkait informasi yang beredar tentang kata-kata kasar caci makian seorang anggota DPRD Singkawang berinisial SW menghebohkan publik, Hal ini sangat memberikan citra negatif terhadap DPRD Kota Singkawang. Selasa (08/11/22).
Ketua Pemuda Dayak Kota Singkawang angkat bicara,"Mungkin kita perlu belajar bagaimana cara membangun kritik argumentatif dalam melihat sebuah fenomena alam, fenomena sosial dan politik. pada titik ini kapasitas penalaran sangat di butuhkan, apalagi sebagai Anggota DPRD dengan tugas dan fungsinya yang melekat di dalam undang-undang.
Seharusnya dalam melihat fenomena ini, SW berpikir dalam kerangka kebijakan publik, bagaimana melihat kaitan banjir dengan ruang hidup yang semakin terbatas.
Selain itu menurut Yoris Anes, ada beberapa poin yang harus kita pelajari, Bagaimana melihat kaitan banjir dengan peningkatan jumlah penduduk, Bagaimana melihat banjir yang berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim yang kini sedang di perbincangkan di level global yang membuat cuaca tak menentu, Bagaimana melihat banjir yang berkaitan dengan tata ruang dan living space, serta bagaimana melihat banjir ini dalam lanskap politik ekologi (kebijakan lingkungan) yang berkaitan dengan etika lingkungan Dan sehingga harusnya sebagai seorang Anggota DPRD melihat persoalan-persoalan banjir dalam kerangka kebijakan publik yang seperti ini.
Jika dia (SW) tak mampu melihat dan menalar itu semua, maka akhirnya apa yang muncul di publik dalam bentuk video yang tersebar itu hanyalah ocehan sentimentil emosional nir-makna yang jauh dari kewarasan berpikir pejabat publik,"ucap Yoris Anes.
Ia menambahkan"Dia sebenarnya sedang merendahkan dirinya sendiri sebagai anggota DPRD yang punya power dalam tugas dan fungsinya sebgai Legislasi, Penganggaran dan Pengawasan. namun itu tidak digunakan secarah maksimal. artinya ada kegagalan seorang anggota DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.
Apalagi kalau kita perhatikan di dalam video itu, dia sedang mengoceh sambil memamerkan seisi rumah mewahnya yang kebanjiran. Furniture dan perabotan mahal miliknya yang dipamerkan dan terkena dampak banjir. Mungkin juga ocehan datang dari nya itu bukan karena dia perduli dengan kota dan masyarakat kita, melainkan karena keluh kesahnya tentang rumah mewah dan furniture nya rusak karena banjir. Jika dibandingkan, tak terbayangkan oleh kita bagaimana masyarakat bawah yang rumahnya sederhana dan furniture seadanya dalam menghadapi banjir jika dibandingkan dengan seorang anggota dewan. Bukankah ada semacam kontradiksi di dalam kehidupan kita.,"ujar Yoris Anes.
kita semua berduka. Hampir seluruh warga singkawang terkena dampak banjir. banyak orang kesulitan ekonomi pasca dilanda pandemic. Harusnya kita berpikir lebih jernih, lebih luas dan lebih dalam, dalam mengatasi semua persoalan kota kita,"tutup Yoris Anes Ketua Pemuda Dayak Kota Singkawang. (Leo)
0 Komentar