Simalungun — PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agroindustri , yaitu mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditi kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman , kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan , pengolahan komoditi menjadi bahan baku berbagai industri , pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. Diketahui bahwa salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh PTPN IV guna mencapai maksud dan tujuan berdirinya perusahaan adalah pengusahaan budidaya tanaman ( kelapa sawit & teh ) meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. Seluruh jajaran manajemen PTPN IV pastinya berkomitmen dapat mewujudkan yang menjadi visi berdirinya perusahaan yaitu menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
Sesuai uraian ringkas diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen PTPN IV tentunya telah memberikan arahan dan instruksi yang jelas dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk dilaksanakan dan diterapkan kepada seluruh jajarannya guna mencapai visi,misi dan tujuan berdirinya perusahaan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dan sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak yang pada konsep arahan serta instruksi manajemen perusahaan yang baik tetapi tidak terlaksana dan tidak diterapkan oleh jajarannya. Dengan beragam alibi , konsep-konsep yang menjadi SOP perusahaan terkesan diabaikan oleh jajaran unit perusahaan.
Salah satu contoh yang patut diduga bahwa pelaksanaan kegiatan pengawasan yang minim dan pembiaran dalam hal melakukan perawatan yang tidak sesuai SOP ditemukan di salah satu areal blok kelapa sawit PTPN IV unit kebun Gunung Bayu baru-baru ini (04/11/2022). Kondisi areal blok tersebut benar-benar sangat memprihatinkan. Secara kasat mata dibeberapa lokasi areal blok tampak tumbuh subur hama kelapa sawit berupa tanaman berjenis daun lebar ( lompong ) dan juga gulma dari jenis tanaman yang menjalar hingga menutupi lebih 50% batang pohon sawit menghasilkan. Selain itu tumbuh subur juga jenis tanaman kayu-kayuan (pohon seri) persis berdampingan dengan pohon sawit yang diperkirakan pohon seri tersebut berumur ± 2 tahun.
Salah seorang warga masyarakat Nagori Gunung Bayu yang mengaku tumbuh besar di Nagori Gunung Bayu dan menyebut bahwa dirinya dan juga keluarga besarnya juga dahulu bekerja di perusahaan BUMN tersebut menyatakan keprihatinan dirinya melihat kondisi areal perkebunan Gunung Bayu saat ini." Benar-benar miris melihatnya bang... Sepertinya semua jajaran manajemen yang ada di unit ini sudah jauh berkurang tingkat kepedulian mereka terhadap apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya... Saya sering melewati areal ini bang... Kalau tentang gambar juga video yang abang perlihatkan sama saya ini , saya tau persis lokasinya itu... Kadang-kadang memang bingung juga kalau kita pikir-pikir seperti apa sih sekarang sistem kerja yang dilaksanakan di unit kebun Gunung Bayu ini... Di areal blok yang tergolong tanah rata aja seperti ini model perawatannya, gimana lagi kira-kira di areal blok dengan kondisi jurangan nya ya bang...?"tuturnya.
Ditambahkan oleh warga lain yang kebetulan melintas di jalan yang berdekatan dengan lokasi areal blok yang sudah seperti"hutan mini" dan juga mengaku hampir setiap hari melintas di areal tersebut sembari melihat ternaknya mengatakan bahwa dirinya juga ikut prihatin melihat kondisi areal blok perkebunan kelapa sawit yang ada di unit kebun Gunung Bayu yang salah satunya seperti yang berada di dekat jalan lalu lalang warga yang tentunya sangat mudah terlihat." Bisa dibilang hampir tiap hari saya lewati jalan ini bang... Ya memang aneh juga sih bang , kok kondisi perawatan tanaman kelapa sawit perkebunan yang berada dekat jalan besar lintasan orang-orang begitu keadaannya... Padahal areal blok ini tergolong tanah rata Lo..."ucapnya dengan mimik wajah penuh tanda tanya.
Selanjutnya awak media berusaha untuk bertanya dimana keberadaan mandor besar afdeling dari blok dimaksud guna mendapatkan keterangan darinya dengan menghubungi via telpon dan melalui pesan aplikasi WhatsApp. Namun sangat disayangkan walaupun tercatat panggilan telpon berdering dan pesan dari aplikasi WhatsApp centang dua dan sudah terbaca , tetapi mandor besar afdeling tersebut terkesan enggan merespon. Selanjutnya awak media juga ingin meminta keterangan ataupun tanggapan dari asisten afdeling dan juga manajer unit PTPN IV unit kebun Gunung Bayu dengan mengirimkan beberapa video kondisi areal blok yang dimaksud dan juga video ratusan berondolan buah sawit matang yang diduga sengaja ditinggalkan di areal blok tersebut,namun keduanya juga terkesan enggan menanggapi. (Des)
0 Komentar