Lombok Barat — Permasalahan yang tak kunjung selesai dengan bertambahnya volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat menjadi perhatian semua pihak terkhusus aktivis lingkungan hidup.
"Selama empat tahun progam Zero Waste NTB Gemilang ada sekitar 3,9 juta ton sampah di NTB dan hanya 1,9 juta ton yang terkelola atau tertangani di TPA (tempat pembuangan akhir)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Selasa (10/1/2023).
Artinya ada sebanyak 3,9 juta ton sampah dihasilkan di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama empat tahun. Dari data tersebut, sebanyak 2 juta ton sampah belum dikelola dengan baik.
Ketua Umum DPW Relawan Demokrasi NTB Dzulkifli, S.E., M.Si. menanggapi mengenai isu tersebut dengan serius, Dzulkifli selain menjadi pengajar dosen disalah satu perguruan tinggi di Jakarta itu juga putra daerah asli setempat jadi mengetahui sekali bagaimana suasana dan kondisi masyarakat yang terdampak disana.
“Saya kelahiran Gerung, Lombok Barat, Saya putra daerah asli jadi mengetahui betul bagaimana kondisi masyarakat disana. Kami sangat prihatin ya dengan kondisi seperti itu tetapi pemerintah terkait tidak menunjukan keseriusannya dalam menangani permasalahan yang tidak kunjung selesai itu” Kata Dzulkifli saat ditanyain salah satu wartawan, Rabu (11/1/2023).
Sambungnya Ketum DPW Relawan Demokrasi NTB itu mendesak kepada pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk mengkaji kembali regulasi dalam penanganan sampah di provinsi tersebut. Kami juga mendesak pihak terkait untuk bisa lebih professional dan peka dengan kondisi masyarakat yang terdampak. Tujuannya, agar permasalahan sampah ini bisa segara diatasi. (Safari)
0 Komentar