Perdagangan, Simalungun — Pemkab Simalungun khususnya pemerintahan kecamatan Bandar belum mampu untuk membenahi tata ruag kota Perdagangan. Persoalannya saat ini tampak menjamurnya bangunan liar disepanjang jalan Rajamin Purba eks pajak lama Perdagangan.
Saat ini banyak pedagang yang kembali menduduki areal lokasi eks pajak lama, guna menjajalkan dagangannya. Sehingga kondisi pajak baru kian hari semakin sepi dari para pembeli. Karena hampir semua para pembeli lebih nyaman berbelanja dilokasi eks pajak lama. Bukan itu saja, kondisi jalan juga sering macat yang diakibatkan badan jalan digunakan parkir kederaan oleh para pembeli.
Akibat persoalan tersebut banyak warga yang merasa kesal, seperti yang disampaikan oleh Lambok Silalahi salah satu warga Bandar Masilam. Beliau mengatakan kepada Media Senin 6/3/2022 pukul 11,00 Wib dilokasi. "Lambok menuding bahwa hal seperti ini bisa terjadi akibat ada pembiaran dari pemerintah". Coba kalau pemerintah tegas, hal seperti ini tidak akan terjadi, ujarnya.
Selain itu juga K Rintongga selaku pedagang pajak baru moderen, juga menyayangkan kinerja pemerintahan kecamatan Bandar. Kami para pedagang pajak baru sudah lama mengeluhkan persoalan ini, namun hingga saat ini juga belum ada tindakan tegas oleh pemerintahan setempat. Jadi kepada siapa lagi kami harus mengadu, cuman saat ini kami berharap agar Bupati Simalungun dapat mendengar keluhan kami para pedagang yang ada dipajak baru, harapnya.
Bukan keluhan para pedagang dan masyarakat umum saja, pemilik lahan yang ada disimpang Rajamin dan Sudirman juga mengeluhkan hal itu terjadi. Seperti yang disampaikan ahli warisnya alm Aller Sitohang dengan nomor sertifikat 1440. Yaitu Berton Sitohang, dengan banyaknya bangunan liar didepan lahan kami gimana kami bisa membangun. Padahal sudah pernah kami sampaikan permohonan kepada pihak kelurahan agar dapat membersihkan para pedagang dari depan lahan kami. Karena lahan tersebut akan segera kita bangun, ujar Sitohang.
Menyikapi hal tersebut, J Sinaga meminta kepada Bupati Simalungun harus turun tangan langsung sendiri. Karena Bupati sendiri sudah pernah memerintahkan kepada camat terkait persoalan ini. Namun sepertinya camat tidak merespon intruksi Bupati, karena bangunan kian hari semakin bertambah, ujarnya. (Her Markibong)
0 Komentar