Deli Serdang — Oknum Bapam, BKO yang diperbantukan sebagai pengaman di perkebunan PTPN II yang ditugaskan oleh kesatuan masing masing seharusnya bisa menjadi contoh yang baik, mengayomi masyarakat, bukan menjadi brutal dengan maling sekalipun.
Dugaan kekerasan terhadap korban FS (16) anak dibawah umur yang diduga maling buah kelapa sawit di perkebunan PTPN II Tanjung Garbus Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara berbuntut panjang.
Pantauan awak media, Keadaan korban saat ini masih terbaring lemah di Rumah Sakit Amri Tambunan Lubuk Pakam yang diduga dianiaya oleh oknum Bapam, BKO dan asisten di perkebunan PTPN ll Afdeling ll Tanjung garbus, pada tanggal 22 Juni 2023, hingga korban menyimpan trauma yang mendalam.
Ipan, selaku paman FS saat kepada awak media mengungkapkan, "Saat ini anak kami masih dirawat inap di Rumah Sakit Umum Amri Tambunan sampai dengan hari ini dan sampai saat ini diduga pihak perkebunan PTPN II Tanjung Garbus tidak ada niat baiknya untuk melihat anak kami ini, dan kami juga belum mau ketemu dengan perusahaan, mengingat anak kami masih dalam perawatan intensif."ungkapnya. Senin (26/6/2023).
Ipan juga menjelaskan, "Tadi dari pihak Kepolisian menelpon dan mengatakan kalau besok ada sidang, tapi belum bisa karna FS masih sakit dan di rawat di Rumah Sakit, .Atas kejadian ini saya selaku paman FS sangat keberatan dan kami akan tindak lanjuti proses hukum, yang menyangkut sipilnya kami buat laporan kepihak kepolisian dan yang menyangkut dari pada oknum TNI sudah kami buat laporan ke Denpom."jelasnya.
Masih lanjut Ipan, yang buat kami sedih, pihak perusahaan mengatakan tidak ada kekerasan anak dibawah umur atau pemukulan, tapi dugaan FS setelah dianiaya dengan kaki yang bengkak tangan diborgol lalu berdiri sambil dipaksa mengangkat buah sawit sampai membungkuk tubuhnya, menahan rasa sakit dan terlihat di foto yang sudah beredar. Perusahaan mungkin lupa kalau itu anak masih di bawah umur.
"Saya berharap kepada kapolresta Deli Serdang, SubdenPom 1/1-3 Deli Serdang, serta Pimpinan tertinggi PTPN ll untuk menindak tegas oknum Bapam, BKO dan Asisten, yang diduga terlibat melakukan kekerasan terhadap FS, hingga FS harus dirawat inap di Rumah Sakit Amri Tambunan Lubuk Pakam, dan juga manajer yang diduga telah berbohong dan melindungi anggotanya."harap paman FS.
"Padahal manejer telah memberikan Statement kepada awak media beberapa hari lalu diruang kerja nya akan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan karyawannya atau pekerjanya."pungkasnya.
Sebelumnya, Danton inisial G saat dikonfirmasi awak media mengenai perihal tersebut mengatakan "kalau masalah itu saya tidak mengetahuinya karna saya di rumah."
Beberapa hari kemudian awak media kembali melakukan konfirmasi terhadap G mengenai foto yang beredar adanya G di tempat kejadian, G hanya menjawab "Waalaikumsalam Ibu" (Ewi)
0 Komentar