Batu Bara — Polres Batu Bara memfasilitasi Rapat Koordinasi (Rakor) sektoral lintas agama terkait Pemilu tahun 2024, di Mako Polres Batu Bara. Rabu (12/07/2023) sekira pukul 09:00 WIB.
Rakor diawali dengan penyampaian Kabag Ops Polres Batu Bara Kompol Alriyuddin tentang tahapan Pemilu yang sudah berjalan, terkait dengan itu kami mensharing kegiatan di tempat ibadah, dimana tempat calon bertanding atau dijadikan tempat kampanye.
Kami Polres Batu Bara berharap Pengurus Ormas Agama akan menjadi perpanjangan tangan untuk menghimbau agar tidak menjadi fasilitas politik. Kita semua mengharapkan kondusifitas di Kabupaten Batu Bara.
Pernyataan tersebut ditanggapin oleh Plh Kakan Kemenag Syahri Maulidin, "Untuk tempat ibadah tidak digunakan politisasi dan kami setuju itu. Adanya isu politik tahun ini mulai panas kami menginginkan itu tidak terjadi. Kami menginginkan surat edaran khususnya Kemenag Kab. Batu Bara salah satunya himbauan bukan saja mesjid atau gereja."ujarnya.
Ditambahkannya, Kalau ceramah mungkin terbatas tidak saling dukung mendukung. Kemenag akan menghimbau kepada masyarakat dan Internal sendiri untuk tidak terikut dukung mendukung secara terang terangan.
Lebih lanjut demikian juga dengan tanggapan ketua Muhammadiyah Yusri yang menyatakan apresiasinya atas inisiatif kapolres membuat pertemuan ini dan mengharapkan pertemuan agar selalu dilakukan tidak hanya terkait Pemilu damai.
Kita sudah melakukan semacam penyampaian informasi kepada masyarakat. Muhammadiyah ada program pengajian memberikan pencerahan kepada jemaah. Inginkan pertemuan ini kita datang ke desa karena ada Bhabinkamtibmas dan mengenal tokoh masyarakat di desa sehingga tercipta kesinambungan menciptakan dan mensosialisasikan pemilu damai. Kalau hanya kita saja melakukan pertemuan mungkin akan susah tercipta.
Ketua MUI H M Hidayat juga menyampaikan bahwa MUI selalu menjaga dan memelihara khususnya umat muslim. Kami sangat mendukung dan tetap berkoordinasi kepada Polres Batu Bara setiap terjadi isu, gesekan dan berita panas melalui Kasat Intelkam. Saya mengharapkan Koordinasi ini tetap selalu berjalan.
Di desa isu yang kecil bisa menjadi isu yang memanas dan kita harus jaga itu. Agar MUI tingkat Kecamatan koordinasi dengan Polres Batu Bara untuk menjaga situasi yang aman menjelang Pemilu Tahun 2024. MUI tingkat Kecamatan meningkatkan koordinasi untuk mencegah gejolak yang ada.
Tanggapan senada juga disampaikan oleh Ketua PC Nahdlatul Ulama H B Mogaza, Kita tingkatkan Moderasi Agama (Kerukunan Agama) dengan menjalankan agamanya masing-masing dan kita sampaikan ke desa melalui tokoh agama tingkat desa. Ajak kemenag dan MUI untuk menyampaikan himbauan (penyuluhan) dan satukan persepsi dan pandangan.
Kemenag agar memanggil khotib dan tokoh agama dalam menyatukan pendapat. Penyuluh agama di Kab. Batu Bara ini banyak agar membuat program agar menyampaikan kepada umat beragama yang lain. Kita menyiapkan apa konsep dan misi kita kedepan Umat bergama.
Demikian juga dengan tanggapan Ketua FKUB Batu Bara P Sitompul, tingkatkan Kebaikan antar sesama Umat Beragama. Dalam Kebersamaan tidak melihat perbedaan. FKUB dalam menghadapi hal kedepan dan dalam setiap persoalan kami akan turun. Dalam Pemilu sebelumnya Yang menjadi tantangan ketika Calon datang ke tempat Ibadah untuk meminta doa atau titipan doa.
Tak jauh berbeda dengan tanggapan yang disampaikan oleh ketua Al Washliyah Batu Bara Al Ustad AL Asari dikatakannya, Dalam menghadapi Pemilu Tahun 2024 sebagai ormas muslim terbesar kita sudah melakukan pembinaan ummat imam dan khotib. Ormas kita bukanlah besukan partai politik. Isu di sosmed yang menjadi korban adalah umat islam. Ketika kita menjalankan fungsi kita masing-masing ini semua akan stabil. Kita berharap tidak ada keterlibatan institusi ini dalam pemilu ini.
Lebih lanjut beliau mengatakan, Al Washliyah akan menjaga karena kita berada di institusi yang netral. Potensi keterpecahan berawal dari sosial media melalui dunia maya dan media yang tidak bertanggung jawab. Mari kita tahan nafsu politik kita utamakan kerukunan dan stabilitas karena satu pilihan saja tetap menjadi perbedaan juga.
Yang terpenting kejujuran keterbukaan kepada institusi dan penegakan hukum yang berkeadilan dan setara. Dalam fungsi yang netral ketika kita berada di institusi kita tidak akan membedakan, Akar masalah sebagaimana ideal nya tidak akan melakukan kampanye di rumah ibadah, Tandas Al Asari
Tanggapan juga datang dari Walubi Agung Gunawan, Ketika Kabupaten Batu Bara ada Kami Umat Budha sangat nyaman beribadah dengan keharmonisannya. Kami apresiasi atas inisiatif Kapolres melakukan Koordinasi Antar Lintas Agama. Kedepannya kami akan menjaga kondusifitas Kab. Batu Bara menjelang Pemilu tahun 2024, Ungkapnya.
Sebagai penutup Kapolres Batu Bara AKBP Jose D.C Fernandez, S.I.K menyampaikan Hasil rapat ini Saya hanya meminta dukungan kepada bapak-bapak semua dan sepakat tempat ibadah agar tidak menjadi fasilitas Poltik. Kedepannya kita akan libatkan semua institusi termasuk KPU, Bawaslu dan semua ketua Partai" Tutup Kapolres Batu Bara.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Batu Bara AKBP Jose DC. Fernandes, S.I.K, Waka Polres Batu Bara Kompol Imam Alriyuddin, SH, Kasat Intelkam Polres Batu Bara AKP Rubenta Tarigan, SH, Plh. Kakan Kemenag Kabupaten Batu Bara Syahri Mauliddin, Ketua Muhammadiyah Kabupaten Batu Bara Yusri, Ketua Al Washliyah Kabupaten Batu Bara Al Asari, Ketua NU Kabupaten Batu Bara B. Mogaza, Ketua FKUB Kabupaten Batu Bara P. Sitompul, Ketua Walubi Kabupaten Batu Bara Agung Gunawan, Ketua MUI Kabupaten Batu Bara H M. Hidayat. (HP)
0 Komentar