Simalungun, Perdagangan — Persoalan debu pasir di Perdagangan hingga saat ini belum bisa terselesaikan, berulang kali persoalan ini selalu menjadi bahan perbincangan dan keluhan di masyarakat luas. Hal tersebut diakibatkan karena pihak pengusaha sudah mengabaikan kesepakatan yang pernah dibuat bersama antara masyarakat, pengusaha dan khususnya Uspika plus Kecamatan Bandar.
Kesepakatan tersebut dilakukan saat masyarakat sekitar Perdagangan melakukan aksi demo didepan kantor camat Bandar, beberapa tahun yang lewat. Salah satu point kesepakatan tersebut adalah pihak pengusaha harus menyediakan (menjual) pasir dalam keadaan kering. Kemudian truk pengangkut pasir harus dilengkapi terpal atau tenda, agar pasir yang diangkut tidak lagi tercecer dijalanan.
Namun saat ini kenyataannya sudah sangat berbalik 100% daripada isi nota kesepakatan yang pernah disepakati bersama. Truk yang mengangkut pasir tidak pernah lagi terlihat dilengkapi tenda atau terpal penutup, bahkan pengusaha juga menjual pasirnya dalam kondisi basah. Sehingga jalan jalan yang dilintasi terlihat basah dan pasir pada berjatuhan. Pengusaha tetap meraup keuntungan namun masyarakat luas jadi korbannya, karena setiap hari masyarakat dihadapkan dan berbaur oleh debu pasir.
Persoalan tersebut disampaikan oleh Bonar Sirait (48) salah satu toko pemuda kecamatan Bandar Selasa 22/8/2023. Menurut Sirait, terkait keluhan masyarakat ini pihak berwenang khususnya Pemerintahan Kecamatan Bandar tidak melakukan tindakan apapun terhadap para pengusaha tangkahan pasir yang sudah berkhianat. Sepertinya terkesan ada kerjasama atau terima upeti dari para pengusaha.
"Kami berharap uspika plus kecamatan Bandar melakukan tindakan tegas terhadap pengusaha yang bandal". Kalau hal tersebut terkesan diabaikan kami akan melakukan tindakan yang sama seperti beberapa tahun yang lalu. Akan melakukan aksi demo yang lebih besar, karena selain kami harus menghirup abu, mata kami juga sakit. Selain itu juga air serta pasir yang berjatuhan di sepanjang jalan, akan mengakibatkan jalan lebih cepat rusak, ujarnya.(her markibong)
0 Komentar