NTB Dompu — Masyarkat Kempo saat ini di hebohkan dengan teror anjing gila, Pasca kejadian anjing mengigit warga Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, atas nama Hajrah (45), Personil Polsek Kempo mengawal proses pengambilan sampel otak terhadap anjing yang menggigitnya, Selasa (15/8/2023) sekira pukul 10.00 Wita.
Terkait kegiatan ini, Kapolsek Kempo, Iptu Akhmad Marzuki mengemukakan bahwa, telah terjadi gigitan anjing terindikasi rabies. Di mana pada saat kejadian, korban tengah berjalan tiba-tiba saja diserang dan digigit anjing gila.
“salah satu korban adalah Hajrah. warga Dusun baru, Desa Ta'a jadi korban buasnya anjing tersebut,” ungkap Kapolsek saat dimintai keterangan pers oleh awak media.
Kronologis mulai kejadian Kata Kapolsek, sebelumnya Posisi anjing diikat dan terlepas dengan sendirinya, kemudian oleh pemiliknya AR beserta warga berusaha menangkap anjing tersebut, namun dari arah yang sama, korban Hajrah, sedang berjalan di serang dan sempat digigit oleh anjing tersebut.
“atas kejadian itu korban langsung di bawa ke puskesmas kempo oleh beberapa warga untuk penanganan medis lebih lanjut,” ujarnya.
Lanjut Kapolsek, menurut keterangan warga setempat bahwa anjing tersebut sempat mau gigit salah satu warga lain, namun anjing tersebut sempat di usir sama warga.
“kemudian anjing yang di ikat oleh pemiliknya terlepas dan lari menyerang hajrah,” jelas Kapolsek.
Setelah Anjing tersebut ditangkap, lalu di bunuh oleh warga dan sudah dikuburkan. Akan tetapi, untuk keperluan medis, Kapolsek berkoordinasi dengan pihak UPTD peternakan kempo dan akan melakukan cek Sempel otak terhadap anjing tersebut.
Proses pengambilan Sempel otak anjing yang usia 5-6 bulan oleh petugas UPTD peternakan kempo, berjalan lancar dan Kapolsek menghimbau kepada masyarakat Kempo agar tetap waspada terhadap anjing gila yang berkeliaran di sekitar lingkungannya,” pungkas Kapolsek Kempo. (Rdw/Dodo)
0 Komentar