Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Sekitar 300-an hektare tanaman padi sawah usia 1 bulan di 6 desa di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara nyaris mengalami kekeringan, Air tidak mengalir ke sawah namun sawah belum mengalami kekeringan.
Permasalahan terjadi akibat tanggul sungai Dalu-Dalu pecah dan di hilir sungai mengalami pendangkalan akibat sedimen pasir yang meninggi.
Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama karena Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batu Bara menurunkan alat berat escavator, Dengan escavator sepanjang lebih kurang 400 meter sungai berhasil dikeruk.
Hari itu juga setelah selesai dikeruk, air langsung masuk melalui intake pintu air masuk menuju saluran sekunder dan selanjutnya mengairi seluruh sawah yang terancam kekeringan di 6 desa.
Penjelasan tersebut disampaikan Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara Susilistiawati Ritonga melalui Kabid Hortikultura dan Sarpras Pertanian Distanbun Kabupaten Batu Bara Armen Syam. Kamis (25/01/2024).
Memang sungai merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, Namun begitu menerima informasi dari petani, pada Selasa 23 Januari 2024, Distanbun dan PUTR Batu Bara sudah melakukan tindakan cepat sehingga kekhawatiran petani dengan cepat sudah di tanggapi dengan baik, Saat ini 300-an ha sawah di 6 desa telah dapat dialiri air, katanya.
Dijelaskan Armen Syam, saat pengerukan, dirinya bersama Kadis Distanbun Batu Bara, Ka. UPTD BP3TPH Wil. I Bade Belantara dan PPL ikut memantau pengerjaan.
Namun untuk Musim Tanam (MT) berikutnya, Armen Syam mengakui bila hal ini tidak mendapat perhatian khusus, maka dampak gagal panen pada 6 desa tersebut diatas, dipastikan akan terjadi.
Untuk itu Armen Syam mengatakan pihaknya telah menyurati Pemprovsu agar melakukan berbagai langkah pencegahan diantaranya normalisasi Sungai Dalu-Dalu. (HP)
0 Komentar