Tarunaglobalnews.com Jakarta — Sepanjang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, tepatnya pada periode 12 Maret s.d. 9 April 2024, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta mencatat telah terjadi 144 peristiwa kebakaran di Ibu Kota Jakarta. Berdasarkan jumlah tersebut, kasus kebakaran di Jakarta telah mengalami penurunan frekuensi sebesar 4% dibandingkan dengan periode Ramadan tahun sebelumnya yang berjumlah 150 kejadian.
Pada tahun 2024, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi tertinggi dengan jumlah 41 kejadian, disusul Jakarta Barat 33 kejadian, Jakarta Selatan 32 kejadian, serta 19 kejadian untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Adapun faktor dugaan penyebab kebakaran karena listrik masih menjadi yang tertinggi sebesar 90 kejadian, gas 17 kejadian, rokok 6, membakar sampah 3 kejadian, lilin 1 kejadian, dan lainnya 27. Sementara untuk rincian objek yang terbakar dalam peristiwa kebakaran di periode ini, yaitu bangunan perumahan sejumlah 46 kejadian, instalasi luar gedung 36 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 26 kejadian, kendaraan 20 kejadian, lapak 4 kejadian, bangunan industri 2 kejadian, tumbuhan 2 kejadian, sampah 2 kejadian, dan lain-lain 6 kejadian.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan bahwa terjadi penurunan frekuensi kebakaran di wilayah DKI Jakarta karena sosialisasi cegah kebakaran yang dilakukan secara masif pada bulan Ramadan 1445 H. “Untuk itu saya mengapresiasi seluruh Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan dan Kepala Sektor Gulkarmat Kecamatan yang giat melakukan sosialisasi,’ ujar Satriadi. Adapun bentuk sosialisasi yang gencar dilakukan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta untuk menekan frekuensi kebakaran, seperti kegiatan stikerisasi cegah kebakaran, woro-woro imbauan bahaya kebakaran, edukasi cegah kebakaran di lingkungan rumah tinggal, serta publikasi konten iklan layanan masyarakat “Cegah Kebakaran di Bulan Ramadan”. Kemudian, Satriadi juga menambahkan, sosialisasi yang giat dilakukan kepada masyarakat ini, menandakan adanya perubahan yang telah dilakukan oleh Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta. “Kini pemadam kebakaran tidak hanya menunggu kebakaran datang, tapi melakukan upaya preventif untuk mencegah kebakaran,” tuturnya.
Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta terus mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam pencegahan kebakaran. Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta juga mengajak masyarakat bersama meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan diri terhadap bahaya kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, diimbau agar masyarakat segera melapor dengan menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 atau mendatangi pos pemadam kebakaran terdekat. Layanan ini dapat diakses 24 jam dan gratis. (wennie)
0 Komentar