Sebagian ruas Jalan Desa Bagan Baru menuju Desa Kapal Merah yang telah rusak. |
Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Masyarakat Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap proyek peningkatan kapasitas jalan pada ruas Jalan Desa Bagan Baru menuju Desa Kapal Merah.
Proyek dengan nilai kontrak Rp. 3.708.512.675,29, No Kontrak: 02/SP/PK/PPK-BKP/DPUTR-BB/2023 yang dimenangkan oleh CV. Asean Group pada Tahun Anggaran 2023, kini sudah mengalami kerusakan parah meski belum genap satu tahun, Rabu (19/06/2024).
Menurut Muhammad Ridwan, caleg terpilih dari Partai Gerindra Dapil III, sangat disayangkan proyek yang menurut kontrak selesai pada September 2023, justru baru rampung pada Februari 2024. Ridwan mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek tersebut, mengingat jalan yang baru berumur beberapa bulan sudah mengalami kerusakan parah.
Pantauan awak media ini di lokasi, menemukan bahwa jalan tersebut benar-benar dalam keadaan rusak parah. Kerusakan yang terjadi meliputi aspal yang terkelupas, lubang-lubang besar, dan permukaan jalan yang bergelombang.
Kerusakan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pengerjaan dan pengawasan proyek yang menelan anggaran lebih dari 3,7 miliar rupiah.
Muhammad Ridwan mengungkapkan, Sebagai putra daerah merasa kecewa terhadap jalan yang baru seumur jagung sudah mengalami kerusakan parah.
"Anggaran yang fantastis yaitu lebih dari 3 miliar rupiah seolah-olah hanya untuk keuntungan pemborong tanpa menghargai masyarakat yang sudah lama menantikan infrastruktur jalan yang layak."ungkapnya.
Kerusakan jalan ini tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan lalu lintas. Pembangunan infrastruktur jalan seharusnya memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Masyarakat yang diwakili oleh Muhammad Ridwan berharap ada tindak lanjut yang serius dari pemerintah daerah maupun pusat untuk menginvestigasi penyebab kerusakan jalan ini. Mereka juga mendesak tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab jika ditemukan adanya kelalaian atau tindakan curang dalam proses pembangunan.
"Kami menginginkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pembangunan. Kami berharap Presiden, KPK, dan pihak terkait bisa turun tangan untuk mengusut masalah ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan jalan tersebut dapat diperbaiki dengan baik," tambah Ridwan.
Ridwan juga menyatakan bahwa jika masalah ini tidak ditanggapi, ia bersama masyarakat akan melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Batu Bara dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu).
"Dengan harapan adanya perhatian serius dari pemerintah, masyarakat Nibung Hangus ingin memastikan bahwa pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh negara benar-benar memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan," tutup Ridwan. (red)
0 Komentar