Para Atlet Pencak Silat Tapak Suci Babussalam Bandar Masilam, saat selesai mengikuti kejuaraan di Asahan. Kamis (13/06/2024) |
Tarunaglobalnews.com Asahan — Dalam upaya memelihara seni dan budaya lokal khususnya seni bela diri pencak silat di Sumatera Utara, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Asahan menggelar Kejuaraan Pencak Silat antar Perguruan Pencak Silat.
Kejuaraan pencak silat yang dilaksanakan di Joglo Pujakesuma Asahan selama tiga hari Selasa s/d Kamis (11-13/06/2024), Diikuti ratusan atlet pencak silat dari berbagai perguruan yang ada di Sumatera Utara berjalan dengan sukses dan lancar.
Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Babussalam Bandar Masilam Kabupaten Simalungun yang dilatih Bripka Sufri Suhelmi ikut andil dalam kejuaraan ini dan berhasil meraih prestasi gemilang.
Bripka Sufri Suhelmi saat dikonfirmasi awak media ini mengucapkan, Syukur Alhamdulillah, para atlet Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Babussalam Bandar Masilam bermain dengan baik berhasil meraih prestasi gemilang.
"Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Babussalam Bandar Masilam berhasil meraih 4 medali emas dan 2 medali perak"ucap Bripka Sufri Suhelmi di Bandar Masilam. Kamis (13/06/2024) sekira pukul 21:00 WIB.
Bhabinkamtibmas Polsek Perdagangan Polres Simalungun itu juga menjelaskan, Adapun atlet yang berhasil meraih medali emas yaitu, Riadil Jannah bermain di kelas A putri remaja, Aprilia bermain di kelas B putri remaja, Ananda Syaqila bermain di kelas C putri remaja, dan Muhammad Hafiz bermain di kelas B putra remaja.
Sedangkan atlet yang meriah medali perak yaitu, Siti Juwita Sari bermain di kelas C Putri Remaja, dan Rafi bermain di kelas C Putra Remaja.
Seni bela diri pencak silat dikatakan Bripka Sufri Suhelmi, kini tidak lagi merupakan seni budaya lokal, tapi telah menjadi cabang olah raga prestasi. Pencak silat telah dipertandingkan di even-even besar hingga tingkat internasional. Untuk itu, pembinaan di tingkat lokal harus lebih diperhatikan satu diantaranya melalui kejuaraan.
"Pencak silat merupakan pelestarian seni budaya daerah, dicintai dan digemari masyarakat." ungkapnya.
Bhabinkamtibmas itu juga menuturkan, Olah raga pencak silat secara historis lahir dari proses kreatif para karuhun melalui proses panjang, bahkan menjadi salah satu sarana perjuangan. Filosofi pencak silat, imbuhnya, bukan sekedar bela diri. Pencak silat juga terkait upaya pembentukan karakter membangun jiwa kebajikan, kreatif dan sikap menjunjung nilai-nilai estetika. (red)
0 Komentar