Dirut PalmCo "Anak Emaskan" PTPN IV Regional 3 Dalam Pemberian IJT

Baca Juga

Tarunaglobalnews.com Medan — Ribuan Pensiunan PTPN IV Regional I (d/h PTPN 3) menuntut penambahan IJT 2023 segera disalurkan.

IJT atau Imbalan Jasa Tahunan, telah disalurkan kepada ribuan karyawan aktif dan pensiunan PTPN 3/ sekarang PTPN IV Regional I Palmco pada 15 juni 2024 lalu.

Namun ribuan karyawan yang menerima IJT itu merasa kecewa karena besar IJT yang mereka terima setengah dari IJT yang diterima karyawan PTPN IV Reg 3 (PTPN 5) diduga Dirut Palmco, Jatmiko Santosa yang juga mantan Direktur PTPN 5 terlalu memihak dan menganak kandungkan PTPN 5 dimana beliau berasal.

Besaran IJT yang diterima oleh karyawan PTPN IV Reg.1 yang dulunya adalah induk dari 14 PTPN adalah 2 setengah bulan gaji, termasuk yg diterima para pensiunan PTPN IV reg.1 

Sementara karyawan PTPN IV reg. 3 menerima IJT sebesar 5 bulan gaji. Kecewa terhadap IJT yang mereka terima, karyawan PTPN IV reg.1 pun waktu itu mengancam akan mogok. Ancaman akan mogok seluruh kebun inipun terdengar kepada Dirut Palmco Jatmiko. 

Sehingga 1 bulan kemudian Palmco memberikan tambahan kepada karyawan PTPN IV reg.1, namun tambahan itu disebutkan sebagai insentif bukan tambahan IJT yang sebelumnya dituntut karyawan.

"Kalau insentif mengapa PTPN lain diluar PTPN tidak mendapatkan insentif", ujar salah seorang karyawan PTPN IV reg.1 yang enggak mau disebutkan namanya. Isentif menurutnya adalah hak karyawan yang diberikan diluar gaji karena kinerja karyawan yang melebihi target perusahaan.

Selain itu para pensiunan Ptpn IV Reg 1 juga sangat kecewa kepada Dirut Palmco Jatmiko karena mereka mendapatkan tambahan IJT tersebut. 

"Dirut Palmco Jatmiko jangan merusak tatanan yang ada selama ini, ujar salah seorang pensiunan PTPN IV Regional I. Menurutnya, sejak Holding berdiri dan PTPN 3 sebagai induk dari 14 PTPN yang ada, kami karyawan PTPN3 selalu mendapatkan bonus yang terbaik ujarnya.

Hingga berita ini dilansir Direktur Utama PamCo Jatmiko maupun Direktur Utama Holding PTPN III belum bisa dikonfirmasi. (ewi)