Tarunaglobalnews.com Ternate — Hari ke 10 penangan banjir bandang yang melanda kelurahan Rua di kota Ternate, Maluku Utara pada minggu dini hari (25/8). Walau pencarian korban sudah di hentikan sejak di temukannya korban terakhir oleh tim SAR gabungan pada minggu sore (1/9) para relawan dan lembaga lembaga terkait masih melakukan pendampingan kepada warga korban banjir bandang, maupun warga terdampak di area kejadian. Pendampingan para penyintas banjir bandang ini di lakukan di pos pengungsian SMK 4 Ternate, yang hanya berjarak kurang lebih 2 km dari lokasi kejadian.
Tanggap darurat bencana yang di berlakukan oleh pemerintah kota Ternate berlaku hingga 7 September nanti. Dengan berakhir masa tanggap darurat maka.masa transisi pemulihan segera di lakukan. Para relawan yang ikut bertugas dalam pendampingan para penyintas korban masih menunggu pernyataan resmi Pemkot akan kelanjutan program pemulihan maupun transisi pemulihan tersebut, karena sampe saat ini (4/9) belum ada pengumuman resmi dari Pemkot selaku penanggung jawab utama penanganan bencana yang terjadi di kelurahan Rua. Apakah para penyintas terdampak akan di pulangkan atau di sediakan penampungan atau hunian semetara. Begitu pun soal korban yang rumah nya hancur total.
Para relawan lintas lembaga yang melakukan pendampingan para penyintas menunggu kejelasan dari langkah atau kebijakan pemkot, agar mereka bisa men-sinergikan gerakan pendampingan pemulihan warga korban dan terdampak.
Dukungan pemerintah pusat terlihat dengan hadir nya ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) di hari pertama dan kehadiran mentri PUPR di hari ke 9 yang di dampingi anggota DPR RI. Wacana dan arahan relokasi maupun revitalisasi area pun di utarakan para pejabat pusat tersebut. Pembersihan area yang di lakukan oleh BPBD Ternate dengan dukungan penuh kementrian PUPR terlihat maksimal di area bencana.
Pemkot pun sudah memberlakukan satu pintu penyaluran bantuan oleh masyarakat dan mendirikan pos logistik bantuan serta pos komando penanganan bencana banjir bandang Rua di kantor walikota Ternate.
Seluruh elemen pemerintah kota dari Satpol PP, DINSOS, DINKES, PUPR, TNI, POLRI juga lembaga lembaga pendukung seperti PMI, Pramuka, organisasi mahasiswa, organisasi pemuda, lembaga lembaga kemanusiaan dan badan zakat terlihat beraktifitas dalam pendampingan para penyintas yang menjadi korban maupun penyintas yang hanya terdampak.
Hanya sinergi dan kebersamaan yang di tunggu elemen masyarakat agar tidak ada tumpang tindih kebijakan apa lagi saling melakukan pengibaran lembaga atau komunitas untuk sekedar mencari.nama atau terlihat.
Jelang selesai nya masa tanggap darurat masyarakat dan warga terdampak berharap pemerintah bisa memaksimalkan sumberdaya yang ada dengan membuka ruang sinergi agar kebersamaan dalam penanganan pasca bencana banjir bandang Rua maupun pendampingan pendampingan pemulihan bisa berjalan cepat, tepat dan penuh manfaat. (Ray ReNus)
0 Komentar