Tarunaglobalnews.com Ternate — Satu korban berhasil ditemukan dan dievakuasi tim SAR gabungan jelang petang kemarin, Minggu (1/9). Penemuan jenazah tersebut berlangsung pada periode perpanjangan tiga hari yang diminta oleh Pemerintah Kota Ternate pascabanjir bandang Kelurahan Rua.
Pada Minggu (1/9), pukul 16:48 waktu setempat atau WIT, satu korban meninggal telah ditemukan tim pencarian dan berhasil di evakuasi pukul 18:22. Operasi pencarian dan evakuasi akan ditutup setelah semua korban hilang, yang berjumlah 19 orang, ditemukan tim gabungan. Selanjutnya, satu korban meninggal dunia yang baru saja ditemukan dirujuk ke instalasi medis setempat. Hal tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi korban.
Operasi pencarian korban hilang ini dilakukan sejak hari pertama bencana terjadi pada Minggu lalu (25/8), yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Sementara itu, Pos Komando (Posko) Penanganan Bencana Banjir Bandang Kelurahan Rua mencatat pada hari ini, Minggu (1/9), warga yang mengungsi di SMK Negeri 4 berjumlah 73 KK atau 241 jiwa.
Sedangkan kerugian teridentifikasi rumah rusak berat sebanyak 18 unit, rusak ringan 21 unit, serta terdampak 33 unit. Posko akan memverifikasi dan memvalidasi lebih lanjut terkait dengan kerusakan tempat tinggal. Pada fasilitas umum, Mushola rusak berat berjumlah 1 unit.
Status tanggap darurat bencana masih akan berlangsung hingga 7 September 2024. Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status tersebut melalui Surat Keputusan Wali Kota Ternate Nomor 205/III.6/KT/2024, terhitung 14 hari sejak ditetapkan pada 25 Agustus 2024.
Dengan berakhirnya masa tanggap darurat 7 September nanti, dan memasuki tahap transisi pemulihan, Ray ReNus selaku kordinator Relawan Satu Nusantara yang juga berada di Ternate untuk respon bencana di Rua kembali mengajak dan menghimbau kita semua untuk bergerak sinergi dan gotong royong mengawal dan membantu percepatan pemulihan bagi warga korban bencana banjir bandang di Rua, Ternate. (Adhi Kristiawan)
0 Komentar