Tarunaglobalnews.com Banyuwangi — Pilkada Banyuwangi 2024 menjadi sorotan dengan dimulainya kampanye beberapa pasangan calon yang berlaga untuk merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati. Pasangan Ipuk Fiestiandani-Mujiono, petahana yang kembali mencalonkan diri, fokus pada program pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi berbasis pariwisata. Sementara itu, Gus Makki yang juga mencalonkan diri berjanji untuk mengutamakan kesejahteraan petani dan pengembangan sektor agribisnis, yang dinilai penting mengingat banyaknya masyarakat Banyuwangi yang bergantung pada sektor ini.
Selama masa kampanye, berbagai isu lokal menjadi pembahasan hangat, termasuk penanganan konflik agraria yang terjadi di Desa Pakel. Konflik ini memunculkan protes dari warga dan petani yang menuntut keadilan atas sengketa lahan dengan perusahaan perkebunan besar. Kandidat lain juga menyoroti pentingnya penegakan hukum dan perlindungan hak masyarakat kecil dalam program kampanye mereka, dengan tujuan mendapatkan simpati dari pemilih yang peduli dengan isu-isu keadilan sosial.
Program pengembangan sport tourism yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menjadi perdebatan. Beberapa kandidat menyatakan akan melanjutkan program ini karena dianggap sukses meningkatkan pendapatan daerah. Namun, ada pula yang mengkritisi bahwa pengembangan sport tourism belum merata dan masih perlu perbaikan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir orang.
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur pedesaan juga menjadi tema utama dalam kampanye Pilkada Banyuwangi 2024. Para calon berjanji untuk meningkatkan aksesibilitas desa melalui pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik. Infrastruktur yang memadai dianggap sebagai kunci untuk mengurangi ketimpangan antara kota dan desa serta meningkatkan kualitas hidup warga Banyuwangi.
Strategi kampanye berbasis digital dan pertemuan tatap muka juga diterapkan oleh para kandidat untuk mendekatkan diri dengan pemilih. Mereka memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan program serta mendapatkan masukan langsung dari warga. Kampanye kreatif dan inovatif menjadi hal yang penting di era modern ini, di mana informasi dapat menyebar dengan cepat melalui berbagai platform digital.
Di tengah kampanye, isu mengenai keberpihakan kepada UMKM juga mendapat perhatian. Para calon menyadari pentingnya sektor UMKM dalam menopang perekonomian lokal, sehingga janji pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, bantuan modal, dan akses pasar lebih luas menjadi salah satu strategi untuk menarik pemilih. Komitmen terhadap UMKM dianggap mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan semakin dekatnya hari pemilihan, suhu politik di Banyuwangi semakin memanas. Para kandidat berlomba-lomba untuk memenangkan hati pemilih melalui berbagai program yang menarik dan diharapkan bisa menjawab permasalahan yang ada. Pemilu kali ini diprediksi akan berlangsung dengan persaingan yang ketat, mengingat tingginya partisipasi masyarakat dan kesadaran politik yang semakin meningkat. (Hendri Wigiarto)
0 Komentar