Tarunaglobalnews.com Ternate — Relawan Siaga Maluku Utara yang merupakan kumpulan anak muda dari berbagi organisasi, komunitas dan latar belakang yang berbeda-beda, yang sejak tanggal 26 Agustus 2024, satu pasca kejadian bencana banjir bandang yang melanda kelurahan Rua, kota Ternate (27/8), telah mendampingi anak-anak korban bencana dan terdampak di posko pengungsian SMK 4 Ternate, setelah melakukan banyak program pendampingan kepada anak anak korban bencana Rua, kini di masa transisi pemulihan pasca bencana membuka sekolah darurat di Hunian Sementara (Huntara) warga berlokasi di Asrama STKIP Ternate.
Sekolah Darurat ini dikhususkan untuk anak-anak korban bencana Rua yang tinggal di Mes mahasiswa Haltim dan Asrama STKIP baik yang belum sekolah, yang sudah bersekolah maupun yang masih trauma. Aktivitas yang dilaksanakan di Sekolah Darurat selain mengikuti kurikulum juga belajar menulis, berhitung, mewarnai, bermain, bercerita, mengaji dan shalat berjamaah.
Aiman yang merupakan PIC program sekolah darurat Relawan Siaga menyampaikan bahwa dengan program sekolah darurat ini kami ingin memberikan aktivitas pendidikan yang tidak hanya akademis namun juga aktivitas seni dan kreativitas untuk menumbuhkan produktivitas dalam keseharian anak-anak korban bencana Rua. Kemudian Silvia salah satu Relawan Siaga juga menyampaikan bahwa Sekolah Darurat ini juga berfungsi mendampingi anak-anak yang sudah sekolah dalam peningkatan semangat belajar guna meningkatkan nilai pelajaran dan tugas dari sekolah seperti bimbingan belajar (bimbel) ungkapnya. Juga berharap bahwa pendidikan sebagai hak anak bangsa, termasuk anak-anak korban bencana pada umum nya, dan anak-anak Rua khususnya sebagai korban bencana banjir bandang, bisa mendapat hak pendidikannya. Di harapkan keikutsertaan masyarakat dalam mendukung program ini. Juga besar harapan pemerintah pusat mau memperhatikan nasib dan keberlangsungan pendidikan anak-anak korban bencana Rua. (Ikiruka)
0 Komentar