Breaking News

6/recent/ticker-posts

Pelatihan Penanganan Kekerasan Di Sekolah Tingkatkan Kapasitas Satgas dan TPPK Di 10 Provinsi

Tarunaglobalnews.com Jakarta — Kemendikbudristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) dan Direktorat SMA, mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan untuk wilayah Regional 1. Kegiatan ini melibatkan peserta dari 10 provinsi, termasuk Sumatera Utara, Riau, Aceh, dan Lampung, serta diselenggarakan dalam format hybrid (daring dan luring). Kamis (17/10). 

Dalam sambutannya, Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, menyoroti tantangan serius yang dihadapi dunia pendidikan terkait kekerasan. Data menunjukkan 36% siswa berisiko mengalami perundungan dan 34% berpotensi mengalami kekerasan seksual. Untuk mengatasi hal ini, pelatihan difokuskan pada peningkatan kapasitas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan Tugas (Satgas), sesuai dengan panduan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023.

Langkah Konkret Tangani Kekerasan di Sekolah

Kekerasan di sekolah, mulai dari perundungan hingga kekerasan seksual, menjadi ancaman besar bagi siswa. Dengan membentuk lebih dari 402.000 TPPK di seluruh Indonesia, Kemendikbudristek berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.

Pelatihan ini juga melibatkan Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak. Setelah pelatihan, peserta diharapkan menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh kepada satuan tugas di daerah masing-masing untuk memperkuat penanganan kekerasan di sekolah.

Peserta pelatihan, Amna Zalifa dari Aceh, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan Satgas dan TPPK dalam menangani kekerasan. Hal ini juga didukung oleh Hapit Agustin dari Kabupaten Deli Serdang, yang menyatakan bahwa pelatihan membantu memahami cara penanganan kasus secara lebih baik.

Pelatihan serupa telah dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia dan akan dilanjutkan di region lainnya pada akhir Oktober, mencakup Sulawesi dan Nusa Tenggara. Dengan kolaborasi berbagai pihak, Kemendikbudristek berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas kekerasan dan selaras dengan nilai-nilai Pancasila. (Wennie)

Posting Komentar

0 Komentar