Breaking News

6/recent/ticker-posts

Puluhan Siswa Terjaring Razia Dalam Operasi Zebra Semeru 2024, Banyak Siswa Yang Menangis

Tarunaglobalnews.com Banyuwangi — Unit Lantas Polsek Genteng menggelar Operasi Razia Zebra Semeru 2024 dengan sasaran para pelajar, Rabu (16/10) pagi. Dalam operasi ini, Polisi memeriksa kendaraan di depan SMPN 3 Genteng yang berlokasi di Dusun Jalen, Desa Setail. Kecamatan Genteng.

Puluhan siswa yang berangkat ke sekolah dengan naik motor, terjaring razia karena motornya banyak yang tidak standar, tidak mengenakan helm, dan tidak membawa STNK. “Banyak kecelakaan dengan korban pelajar, operasi ini untuk preventif,” kata Kanit Lantas Polsek Genteng, Ipda Enita Dwi Rahayu.

Saat terjaring razia itu, salah satu siswi Savika Zahrotunisa, 14, asal Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng ketakutan karena motornya tidak ada plat nomor. “Sebenarnya plat nomornya ada, tapi belum dipasang,” kata Savika Zahrotunisa.

Siswa lainnya, Ajeng Safitri, 15, asal Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tampak cemas saat terjaring razia karena motornya tidak dilengkapi plat nomor dan spion. Ia menyampaikan motor yang dibawa ke sekolah itu miliknya sendiri. “Plat nomor ada, tapi belum terpasang,” kata Ajeng.

Ajeng mengaku terpaksa ke sekolah mengendarai motor karena tidak ada yang mengantar. Kedua orang tuanya, setiap hari bekerja. “Sebenarnya takut, tapi karena tidak ada yang mengantar ya terpaksa saja,” katanya.

Para siswa yang motornya tidak lengkap, tidak membawa helm, dan STNK, langsung disendirikan oleh anggota Unit Lantas Polsek Genteng yang menunggu di depan sekolah. “Yang terjaring razia, motor dan siswanya kita kumpulkan, banyak yang ketakutan,” ungkap Kanit Lantas Polsek Genteng, Ipda Enita Dwi Rahayu. 

Beberapa siswa yang terjaring razia itu, jelas dia, menangis karena merasa bersalah dan khawatir dengan konsekuensi yang akan dihadapi. “Kami menenangkan sambil memberi pemahaman tentang keselamatan berkendara,” cetusnya.

Dalam sosialisasi ini juga menekankan pentingnya penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan sesuai standar. Banyak siswa yang mengaku takut membawa motor sendiri, terutama karena belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). “Kami ingatkan mereka untuk melengkapi kendaraan, dan mematuhi aturan lalu lintas,” ujar Enita.

Enita menegaskan siswa SMP belum cukup umur untuk membawa motor sendiri, apalagi tanpa SIM. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam memastikan anak-anaknya tidak melanggar aturan lalu lintas. “Anak-anak SMP masih di bawah umur, sepatutnya diantar orang tua,” cetusnya.

Sosialisasi tertib lalu lintas yang dibungkus dengan Operasi Razia Zebra 2024 ini, masih kata dia, untuk teguran, bukan menghukum. Ini dilakukan untuk mendidik siswa lebih sadar akan pentingnya keselamatan di jalan. “Ini teguran untuk kebaikan mereka di masa depan,” jelasnya. (Yudha AO)

Posting Komentar

0 Komentar