Tarunaglobalnews.com Banyuwangi — Tim Kampanye Muda Bangkit (TKM Bangkit) menargetkan untuk meraih 70% suara dari kalangan pemilih milenial dan Gen-Z dalam upaya memenangkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Ipuk Fiestiandani dan Mujiono di Pilkada 2024.
Komandan TKM Bangkit, M. Ch. Mawahib, B.Sc., CS., menyatakan optimisme mereka didasarkan pada tingginya jumlah pemilih muda di wilayah Banyuwangi, yang dianggap memiliki peran krusial dalam menentukan hasil pemilihan.
Menurutnya, generasi muda adalah kunci dalam memenangkan Pilkada 2024. Ia juga menambahkan bahwa TKM Bangkit sudah menyiapkan strategi khusus yang fokus pada aspirasi dan isu-isu yang relevan bagi pemilih muda, sehingga diharapkan mereka bisa merasa lebih terhubung dengan pasangan Ipuk-Mujiono
"Kami sangat optimis bisa meraih 70% suara dari kalangan milenial dan Gen-Z. Pemilih muda adalah segmen penting, dan kami telah menyiapkan strategi khusus untuk menggaet mereka dengan isu-isu yang relevan bagi generasi ini. Dengan keterlibatan aktif mereka, kami yakin pasangan Ipuk-Mujiono akan mendapatkan dukungan yang signifikan di Pilkada 2024", ujar Mawa pada media dikediaman H. Mujiono. Kamis (03/10/24).
Lebih lanjut, M. Ch. Mawahib menjelaskan bahwa TKM Bangkit akan fokus pada kampanye digital untuk menjangkau pemilih muda, memanfaatkan platform media sosial yang populer di kalangan milenial dan Gen-Z. Selain itu, mereka juga akan mengadakan berbagai kegiatan kreatif seperti diskusi online, lomba ide inovatif, dan program interaktif yang melibatkan langsung anak muda.
"Kami akan fokus pada kampanye digital, memanfaatkan platform media sosial yang banyak digunakan oleh milenial dan Gen-Z. Selain itu, kami akan mengadakan kegiatan kreatif seperti diskusi online, lomba ide inovatif, dan program interaktif yang melibatkan langsung pemilih muda. Penting bagi kami untuk mendengar aspirasi mereka agar mereka merasa suaranya didengar dan diperhitungkan dalam visi dan misi pasangan Ipuk-Mujiono."
Mawa menekankan pentingnya pendekatan yang lebih personal dan inklusif, dengan mendengarkan aspirasi serta keluhan pemilih muda, agar mereka merasa suaranya didengar dan diperhitungkan dalam agenda politik Ipuk-Mujiono. (Yudha AO)
0 Komentar