Breaking News

6/recent/ticker-posts

Diduga Tercemar Air Limbah PKS Gunung Bayu, Ribuan Ikan Nila Milik Kelompok Teratai Mati

Tarunaglobalnews.com Batu Bara — Ribuan ikan nila milik Kelompok Teratai Mangkai Lama Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara ditemukan mengapung dalam keadaan mati. 

Ikan nila yang mati tersebut dipelihara Kelompok Teratai di keramba apung di danau bekas galian C batu padas. 

Matinya ikan nila di keramba apung tersebut dibenarkan Kepala Desa Mangkai Lama Sadarlysah Purba. 

Berdasarkan laporan Kelompok Teratai, sebanyak 5.400 ekor ikan nila (sekira seberat 1.800 kilogram) ditemukan mati. Akibatnya Kelompok Teratai mengalami kerugian diperkirakan sebesar 70,4 juta rupiah, ucap Sadarlysah, Selasa (07/01/2025). 

Dikatakan Sadarlysah, ribuan ekor ikan nila diketahui anggota kelompok saat hendak memberi pakan bertepatan awal tahun baru 2025 pada Rabu 1 Januari 2025. 

Dari laporan Kelompok Teratai, kematian ribuan ekor ikan nila tersebut diduga akibat air yang tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) yang berada di hulu sungai kecil yang mengairi kolam keramba. 

Atas musibah tersebut, dikatakan Sadarlysah, pihak Kelompok Teratai sudah melayangkan surat di tujukan kepada Manager PKS Pamco Regional II Gunung Bayu Kabupaten Simalungun. 

Dalam surat bernomor 140/01/ML/1/2025 yang tanggal 2 Januari 2025 ditandatangani Sekretaris Kelompok Teratai Ngatinah (49) diungkapkan kronologis matinya ribuan ekor ikan nila di keramba mereka. 

Surat tersebut juga diketahui dan ditandatangani Kepala Desa Mangkai Lama, Sardalisyah Purba. 

Kemudian Sadarlysah menjelaskan dari hasil pengamatan dan hasil survei lapangan yang telah mereka lakukan bersama Dinas Perkimsih dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara, diketahui indikasi penyebab kematian ribuan ekor ikan nila milik Kelompok Teratai. 

Indikasi kematian ikan nila dan ikan liar yang berada di danau tersebut kemungkinan disebabkan oleh limbah dari pembuangan PKS Perkebunan Gunung Bayu. Limbah tersebut diduga masuk ke lokasi kerambah, jelas Sadarlysah. 

Dihubungi lewat selulernya, Kasat Reskrim Polres Batu Bara AKP Enand E Daulay melalui Kanit Tipidter Ipda Doni Irawan membenarkan telah menerima laporan lisan terkait kematian ribuan ekor ikan nila milik Kelompok Teratai. 

Iya bang. Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan lapangan di lokasi keramba. Kita juga mengambil sampel air danau untuk dilakukan pengujian di laboratorium,"ucap Doni. 

Informasi yang dihimpun dilapangan, ikan nila milik Kelompok Teratai Mangkai Lama tersebut berasal dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batu Bara tahun 2024. (HP)

Posting Komentar

0 Komentar