Breaking News

6/recent/ticker-posts

Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang Barat Daya, Warga Diminta Waspada

Tarunaglobalnews.com Jepang — Pada tanggal 13 Januari 2025, Jepang kembali diguncang oleh gempa bumi dengan magnitudo 6,9 yang berpusat di lepas pantai Pulau Kyushu, bagian barat daya negara tersebut. Gempa ini terjadi pada pukul 19:19 waktu setempat dan terasa hingga beberapa prefektur lainnya. Meskipun tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan, gempa ini sempat memicu peringatan tsunami dari Badan Meteorologi Jepang (JMA), terutama untuk wilayah pesisir di Kyushu dan Shikoku.

Tak lama setelah gempa terjadi, JMA mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami yang diperkirakan bisa mencapai tinggi hingga 1 meter. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir segera dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, setelah sekitar satu jam, peringatan tersebut dicabut ketika kondisi perairan dinyatakan aman dan risiko tsunami menurun.

Transportasi umum, terutama kereta api, mengalami gangguan di beberapa area. Beberapa jalur kereta di Kyushu ditangguhkan untuk inspeksi keamanan, dan sejumlah penerbangan di bandara Fukuoka serta Kagoshima juga ditunda. Namun, kondisi ini berangsur kembali normal setelah inspeksi dilakukan dan tidak ditemukan kerusakan signifikan pada infrastruktur.

Meski tidak ada laporan mengenai korban jiwa, setidaknya satu warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat jatuh ketika gempa terjadi. Pemerintah daerah di Kyushu terus memantau situasi dan mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang sering terjadi setelah gempa besar.

Gempa ini juga mengingatkan kembali pentingnya kesiapsiagaan bencana di Jepang, terutama di wilayah yang rawan gempa. Dengan sejarah panjang gempa bumi, Jepang telah mengembangkan infrastruktur dan sistem evakuasi yang kuat, namun ancaman gempa bumi tetap menjadi perhatian utama bagi penduduknya.

Selain gempa, pemerintah Jepang kini juga tengah menghadapi tantangan lain terkait revitalisasi ekonomi di daerah pedesaan. Beberapa kebijakan terbaru, seperti pemberian insentif bagi pendatang baru untuk tinggal di pedesaan, terus digalakkan guna mengatasi menurunnya populasi di wilayah tersebut.

Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi, Jepang terus berupaya memperkuat pertahanannya dalam menghadapi bencana alam dan mempertahankan kestabilan sosial serta ekonomi di tengah ketidakpastian yang melanda. (Hendri WG)

Posting Komentar

0 Komentar