Breaking News

6/recent/ticker-posts

Pj. Gubernur Teguh Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Banjir Di Semper Barat Jakut

Tarunaglobalnews.com Jakarta — Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau kondisi warga terdampak banjir yang mengungsi di Rusunawa Embrio Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Pj. Gubernur Teguh memastikan, seluruh warga yang mengungsi dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya Kamis (30/1). 

Sebanyak 977 warga mengungsi ke rusunawa pasca hujan lebat mengguyur kawasan Semper Barat, pada Selasa malam (28/1). Warga yang terdampak banjir ini berasal dari Rukun Warga (RW) 04, Semper Barat. Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Sosial RI telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, matras, kasur lipat, family kit, dan pakaian anak. Ada pula posko kesehatan dari Puskesmas Cilincing yang bersiaga untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi.

"Berkat sinergi semua pihak, berbagai bantuan bisa diterima langsung oleh masyarakat, dan mereka sampaikan terima kasih ke Pemprov dan Pemkot Jakarta Utara serta pihak lainnya. Mereka minta ke kami, pascabanjir surut, dapat dibantu alat kebersihan, serta prasarana dan sarana yang lain. Kita juga bagikan seragam untuk anak sekolah, itu yang mereka minta," ujar Pj. Gubernur Teguh didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari dan Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.

Langkah antisipatif menghadapi hujan ekstrem juga dijabarkan Pj. Gubernur Teguh. Salah satunya, melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). "Kalau berdasarkan data BMKG, hari ini hujan sedang-lebat. Hari ini kami masih belum melakukan OMC, tapi ke depan, kami sudah petakan untuk melakukan OMC apabila dipandang perlu," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kesigapan para petugas dan seluruh prasarana-sarana pendukung untuk menanggulangi banjir. Mengingat, curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Jakarta pada Selasa malam (28/1) hampir sama dengan curah hujan pada 2020.

"Sebenarnya, banjir di Jakarta kemarin, khususnya pada Selasa malam, cuacanya termasuk ekstrem, hujannya ekstrem. Bahkan, hampir sama dengan kejadian 2020, yang mana berdasarkan data yang diperoleh, pada saat itu curah hujan tertinggi mencapai 377 mm, kemudian yang terendah 256 mm. Sedangkan, tahun ini, khususnya pada 28 Januari 2025, curah hujan tertinggi mencapai 368 mm, kemudian yang terendah 264 mm," paparnya.

Melihat data tersebut, Pj. Gubernur Teguh menyebut, angka curah hujan terendah relatif lebih tinggi dibanding tahun 2020. Kendati demikian, seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat menangani dampak hujan ekstrem tersebut.

"Kami upayakan dapat tertangani dengan cepat. Kesiapsiagaan personel, saluran pendukung, dan saluran utama walaupun belum maksimal, ini sudah berfungsi dengan baik. Kami juga terus bersinergi dengan berbagai pihak agar penanganan banjir dapat berjalan optimal," pungkasnya.(wennie/Raja)

Posting Komentar

0 Komentar