Tarunaglobalnews.com Tangerang — Praktik penimbunan solar ilegal di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, kembali menjadi sorotan. Diduga, jaringan mafia BBM menjalankan aktivitas ini secara terang-terangan tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) setempat. Dampaknya bukan hanya merugikan negara, tetapi juga masyarakat yang kesulitan mendapatkan BBM dengan harga wajar.
Meski sudah berlangsung lama dan sering dikeluhkan warga, belum ada langkah konkret untuk menertibkan atau membongkar jaringan ilegal ini. Padahal, kegiatan tersebut jelas melanggar hukum dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi lokal.
Saat tim media mendatangi lokasi di Desa Ranca Iyuh, Kecamatan Panongan, pada Jumat (17/1), terlihat aktivitas keluar-masuk kendaraan transportir PT SGB melalui gerbang tertutup rapat. Ketika mencoba meminta konfirmasi, seorang penjaga di lokasi justru mengarahkan tim media untuk menemui seseorang berinisial (R).
"Kalau ada perlu, silakan bertemu dengan Bang (R), saya hanya jaga... beliau yang tahu," ujar penjaga tersebut, seolah mengisyaratkan bahwa ada pihak tertentu yang mengendalikan operasional di lokasi itu.
Tim media juga telah berupaya menghubungi Polsek Panongan guna melaporkan dugaan aktivitas ilegal ini. Namun, tidak ada respons yang jelas, baik secara langsung maupun melalui komunikasi via WhatsApp. Sikap diam aparat semakin menguatkan dugaan adanya pembiaran, bahkan tidak menutup kemungkinan keterlibatan oknum dalam bisnis ilegal ini.
Situasi ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama APH dan instansi terkait, untuk segera mengambil tindakan tegas. Jangan biarkan mafia BBM terus merajalela dan merugikan masyarakat demi kepentingan segelintir pihak. Penegakan hukum harus dilakukan secara adil dan tanpa pandang bulu. (Wennie/Raja)
0 Komentar