Ekskavator yang digunakan di galian C Desa Bahung Sibatu batu |
Tarunaglobalnews.com Asahan — Ratusan warga desa Tanjung Alam kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan Sumatera Utara melakukan aksi blokade spontan di jalan utama desa. Pasalnya mereka menuntut penutupan tambang galian C tanah uruq yang selama ini bebas beroperasi.
Sekitar pukul 08.00 Wib aksi ratusan warga mulai tampak berkumpul di dusun III jalan utama desa Tanjung Alam. Warga juga membawa poster bertuliskan berbagai macam aspirasi penolakan tambang galian C.
Di lokasi aksi, Isnazar (51) warga dusun IV desa Tanjung Alam dengan lantang mengatakan, aksi blokade jalan ini murni aksi spontan dari warga desa menuntut penutupan kegiatan aktivitas galian C tanah uruq di desa Bahung Sibatu Batu segera ditutup. Rabu siang (05/02/2025).
" Memang tambang galian C tanah uruq itu lokasi nya berada di desa tetangga kami yakni desa Bahung Sibatu Batu. Namun setiap hari ratusan mobil dam truck pengangkut hasil galian C melintas di jalan utama desa kami "
Aksi blokade jalan yang dilakukan warga karena kami sudah muak dengan aktivitas tambang galian C yang diduga ilegal ini.
" Kami minta kepada aparat penegak hukum dan pemerintah kabupaten Asahan agar segera menindak tegas dan segera menutup galian C ", teriak Isnazar.
Senada Dani (27) warga dusun III Tanjung Alam juga menegaskan, selama ini hanya penyakit yang kami dapat akibat jalan yang berdebu. Kalau hujan jalan menjadi licin sehingga rawan terjadi kecelakaan.
" Stop tambang galian C desa Bahung Sibatu Batu,, aksi pemblokiran jalan ini akan terus berlanjut sampai tambang galian C ditutup ", pungkas Dani,
Mengetahui warganya melakukan aksi spontan pemblokiran jalan utama desa. Kepala desa Tanjung Alam Sulasmi didampingi Bhabin kamtibmas polsek Air Batu langsung mendatangi warga di lokasi aksi
Kepala desa Sulasmi sempat berdialog dengan warga dan mengajak warga ke balai desa Tanjung Alam, namun permintaan itu ditolak warga dengan alasan pihak pengusaha galian C desa Bahung Sibatu Batu harus turut dihadirkan.
Kepada awak media kepala desa Sulasmi menjelaskan, aspirasi warga ini hendaknya harus di musyawarahkan dulu di kantor balai desa agar tidak mengganggu aktivitas orang banyak dengan melakukan blokade seperti ini.
Selama ini pihak pengusaha galian C sudah sering kali melakukan upaya perbaikan jalan dengan menurunkan batu petron serta perawatan jalan dengan cara melaksanakan penyiraman di badan jalan.
" Tapi yang namanya warga pasti saja selalu ada kurangnya. Tapi jalan utama desa ini memang sudah lama rusak. Kalau kita menghalangi motor lewat untuk mencari makan kita juga salah, sama sama nya kita untuk mencari makan "
Terkait dengan galian C tangkahan pasir, di desa Tanjung Alam terdapat dua tangkahan pasir. Namun kedua tangkahan pasir tersebut sudah memiliki izin, tutup Sulasmi.
Pantauan di lapangan,, sempat terjadi kemacetan lalu lintas dari kedua arah di jalan utama desa Tanjung Alam akibat aksi blokade yang dilakukan sarga. Aksi ini akan terus berlanjut sampai tambang galian C tanah uruq di tutup. (Joko)
0 Komentar