![]() |
Sekda Dompu Gatot Gunawan Putra Perantau SKm.MKes |
Tarunaglobalnews.com Dompu NTB —Terkait Polemik yang berseliweran di Media Sosial bahwa Logo HUT Dompu Ke-210 yang disayembarakan Pemerintah Kabupaten Dompu merupakan hasil penjiplakan atau mengambil karangan dari orang lain dan menjadikanya seolah karangan sendiri (Plagiarisme) oleh peserta lomba, langsung di respon Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu Gatot Gunawan PP SKm, Mkes sekaligus Ketua Panitia Pelaksanaan Hut Dompu Tahun 2025.
Sekda Dompu Gatot Gunawan Putra Perantuan, SKM, M.Mkes menjelaskan, penentuan hasil sayembara Logo HUT DOMPU ke-210 Tahun 2025, sudah di seleksi dan tahapan penilaian yang ketat oleh panitia. “Dalam pemilihan nominasi logo, telah melalui pertimbangan yang matang terutama faktor-faktor yang menentukannya,” ungkap Sekda di ruang kerjanya, Selasa (8/4/2025).
Dijelaskannya, beberapa faktor yang menentukan, antara lain Ke original dari Logo yang dibuat sesuai dengan ide, pemikiran, gagasan yang asli (bukan jiplak atau plagiat). “Selain itu, Kesederhanaan, mudah diingat dan tidak berlebihan dalam pemilihan element, bentuk dan warna menjadi faktor penentu logo tersebut akan masuk nominasi, karena sudah memenuhi variabel dan harmonisasi dari pola, bentuk, garis dan pemilihan warna-warna yang tepat,” beber Sekda.
Logo yang dibuat Mudah dibaca menjadi faktor terutama pada jenis logo yang dilombakan adalah angka dan huruf. “Logo dibuat juga harus Relefan (bersangkut-paut, red) yang mencerminkan nilai, identitas, dan tujuan yang ditunjang dengan keterangan pemilihan element dan warna sesuai representasi dari kegiatan,” kata Sekda.
Faktor lainya, logo harus memenuhi unsur Fleksibilitas (mudah menyesuaikan), sehingga dapat digunakan dalam berbagai media dan ukuran tanpa kehilangan kualitas atau kejelasan. “Terakhir, logo dinilai dari faktor Skalabilitas yakni jelas dan mudah dikenali jika diaplikasikan pada berbagai ukuran dari yang sangat kecil seperti pada baju, topi dan media besar seperti spanduk dan baliho serta pada penggunaan media-media digital lainya,” terang Gatot.
Terkait Logo yang diindikasikan dijiplak oleh peserta, Sekda mengatakan bahwa logo yang dibuat Dila Dara Maysha sebagai pemenang dinilai asli yang dikuatkan dengan surat pernyataan ditandatangani dan bermaterai, serta dikuatkan dengan sketsa awal pembuatan sebagai bukti bahwa logo tersebut karya originalnya sendiri, bukan jiplakan. "Bila ada yang komplain, maka dirinya siap mempertanggungjawabkannya," ucap Sekda.
Sekda juga menegaskan, dalam menentukan pemenang tidak ada kepentingan pribadi, semuanya murni berdasarkan kriteria penilaian dari faktor penentu yakni mudah dibaca, sederhana, Relevan, Fleksibilitas dan Skalabilitas. "Oleh sebab itu, tanpa mengurangi rasa hormat atas saran dan kritikan masyarakat, kami tetapkan logo tersebut syah untuk digunakan tahun ini,” kata Sekda.
Tidak lupa, Gatot Gunawan PP menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi dan kreatifitas masyarakat yang telah ikut serta dalam sayembara Logo HUT Dompu Ke 210. "Terima kasih kepada seluruh peserta dan kami pastikan sayembara Logo tahun depan akan lebih baik dan lebih disempurnakan," katanya.
Terlepas dari sayembara Logo tersebut, Sekda mengajak kepada seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk memeriahkan HUT Dompu ke 210 yang akan dilaksanakan pada 11 April 2025 sebagai puncak acara.
Selain itu akan ada beberapa kegiatan lainya seperti, Pawai Budaya karnaval menggunakan pakaian muna Pa’a yang akan diikuti 20 ribu peserta mulai dari OPD, warga di 8 Kecamatan, Organisasi Kemasyarakatan, Paguyuban suku adat dan budaya, kemudian malamnya akan diadakan Pentas Seni, Pelayanan Kesehatan, gelaran UMKM. “Mari kita sama-sama sukseskan dan meriahkan pelaksanaan perayaan HUT Dompu Ke-210 Tahun 2025,” tutup Sekda.
Dari hasil kreatifitas masyarakat, ada sebanyak 16 logo yang diajukan, namun keluar sebagai Juara 1 yakni Dila Dara Maysha, Juara 2 Farrel Athallah dan Juara 3 Ady Hendrayadi, pungkas bagian Porkopim Setda Dompu. (Rdw/Ddo)
0 Komentar